Arumi Bachsin Dorong Kaum Muda Berinovasi
A
A
A
SURABAYA - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur (Jatim) menggelar kompetisi Desain Produk dan Kriya 3D Printing di Komplek AJBS, Selasa (21/1/2020).
Setidaknya, terdapat 100 peserta yang meramaikan kompetisi tersebut. Kompetisi ini dihadiri langsung oleh Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin.
Dalam kesempatan ini Arumi mengatakan, selama ini Dekranasda hanya mengurusi batik dan handicraft saja. Namun di awal 2020 ini, Dekranasda mulai melangkah ke kegiatan lain. Atas saran Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, pihaknya diminta menggelar kegiatan lain yang mampu menunjang kreatifitas anak muda.
"Kaum milenial harus lebih kreatif dan kami terus mendorong anak muda lebih kreatif dan inovatif. Maka terciptalah lomba desain produk dan 3D printing ini,” katanya, Selasa (21/1/2020).
Istri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak ini tidak menyangka bahwa, kompetisi ini banyak diminati masyarakat, utamanya kalangan milenial. Banyak produk-produk hasil karya baik mahasiswa maupun pelajar yang sangat tidak terduga dan tidak terpikir sama sekali oleh Arumi.
"Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi pada lebih dari 100 peserta yang telah mengirimkan desainnya hingga akhirnya terpilih10 besar untuk kategori profesional dan pemula," ujar Arumi.
Pemenang kompetisi ini, nantinya akan menjadi prioritas bagi pemerintah khususnya Dekranasda untuk menjadi pioner dalam memajukan Jatim. Menurutnya, semua peserta harus didukung terutama yang menjadi juara agar tidak berhenti pada kompetisi saja.
“Ternyata teknologi yang peserta terapkan banyak sekali gunanya. Ada yang untuk masker, sepatu, arloji dan lain-lain tapi didesain sedemikian rupa hingga menjadi satu teknologi yang mengagumkan,” papar Arumi yang didapuk sebagai salah satu Juri kompetisi ini.
Panitia kompetisi memilih 10 peserta untuk kategori profesional dan pemula dari 100 peserta yang telah mengirimkan karya desainnya. Mereka yang lolos 10 besar, berhak mengikuti proses printing di 4 instansi yang ditunjuk, yakni SUBstitute Makerspace, ITS, Universitas Surabaya dan Institut Sains dan Teknologi Terapan Surabaya.
Acara ini juga diisi talkshow mengenai eksplorasi teknologi 3D Print dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi oleh Gerdhu, Milenilal Speak Up, Surabaya Creative Network dan Good Newas From Indonesia.
Setidaknya, terdapat 100 peserta yang meramaikan kompetisi tersebut. Kompetisi ini dihadiri langsung oleh Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin.
Dalam kesempatan ini Arumi mengatakan, selama ini Dekranasda hanya mengurusi batik dan handicraft saja. Namun di awal 2020 ini, Dekranasda mulai melangkah ke kegiatan lain. Atas saran Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, pihaknya diminta menggelar kegiatan lain yang mampu menunjang kreatifitas anak muda.
"Kaum milenial harus lebih kreatif dan kami terus mendorong anak muda lebih kreatif dan inovatif. Maka terciptalah lomba desain produk dan 3D printing ini,” katanya, Selasa (21/1/2020).
Istri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak ini tidak menyangka bahwa, kompetisi ini banyak diminati masyarakat, utamanya kalangan milenial. Banyak produk-produk hasil karya baik mahasiswa maupun pelajar yang sangat tidak terduga dan tidak terpikir sama sekali oleh Arumi.
"Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi pada lebih dari 100 peserta yang telah mengirimkan desainnya hingga akhirnya terpilih10 besar untuk kategori profesional dan pemula," ujar Arumi.
Pemenang kompetisi ini, nantinya akan menjadi prioritas bagi pemerintah khususnya Dekranasda untuk menjadi pioner dalam memajukan Jatim. Menurutnya, semua peserta harus didukung terutama yang menjadi juara agar tidak berhenti pada kompetisi saja.
“Ternyata teknologi yang peserta terapkan banyak sekali gunanya. Ada yang untuk masker, sepatu, arloji dan lain-lain tapi didesain sedemikian rupa hingga menjadi satu teknologi yang mengagumkan,” papar Arumi yang didapuk sebagai salah satu Juri kompetisi ini.
Panitia kompetisi memilih 10 peserta untuk kategori profesional dan pemula dari 100 peserta yang telah mengirimkan karya desainnya. Mereka yang lolos 10 besar, berhak mengikuti proses printing di 4 instansi yang ditunjuk, yakni SUBstitute Makerspace, ITS, Universitas Surabaya dan Institut Sains dan Teknologi Terapan Surabaya.
Acara ini juga diisi talkshow mengenai eksplorasi teknologi 3D Print dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi oleh Gerdhu, Milenilal Speak Up, Surabaya Creative Network dan Good Newas From Indonesia.
(msd)