Ini Wajah Baru Kampung Kumuh di Kota Pahlawan yang Mulai Berubah

Kamis, 31 Oktober 2019 - 13:54 WIB
Ini Wajah Baru Kampung Kumuh di Kota Pahlawan yang Mulai Berubah
Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengunjungi kampung Kapasan Simpang Gang II, Kota Surabaya, Kamis (31/10/2019). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Kampung kumuh di Kota Surabaya, mulai berubah. Termasuk di wilayah Kecamatan Simokerto. Penataan lingkungan dan pengelolaan sampah rumah tangga sudah dilakukan.

Kondisi tersebut terlihat saat Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengunjungi kampung Kapasan Simpang Gang II, Kamis (31/10/2019).

Ini Wajah Baru Kampung Kumuh di Kota Pahlawan yang Mulai Berubah


Wilayah tersebut selama ini dikenal sebagai Kampung Komunitas Pedagang Soto. "Sebagian besar memang warganya berjualan soto ayam dan daging," terang Ketua RW 9 Kapasan Simpang Surabaya, Heny Pujimastuti.

Ia mengatakan, sekitar 350 kepala keluarga (KK) mendiami perkampungan tersebut. Heny mengakui mulanya wilayah tersebut dikenal kumuh. Warga juga awalnya acuh tak acuh dengan kebersihan lingkungan.

"Perlu pendekatan intens dan memberi contoh dibantu para RT dan tokoh masyarakat. Perlahan-lahan berubah," terang Heny skaligus Fasilitator Lingkungan Kapasan ini.

Saat mengunjungi wilayah kampung Kapasan Simpang, Whisnu cukup terkejut dengan perubahannya. "Kaget juga. Dulu kampungnya memang padat penduduk, jadi terkesan kumuh. Sekarang sudah ada perhatian untuk lebih bersih," ujarnya.

Ini Wajah Baru Kampung Kumuh di Kota Pahlawan yang Mulai Berubah


Beberapa fasilitas pengolahan sampah rumah tangga, hidpronik hingga tempat baca Al Quran milik warga pun tak luput dari perhatiannya.

"Ini Pak kalau bisa diperbagus lagi tempat mengajinya. Kalau membutuhkan bantuan bisa diajukan ke Pemkot," kata Politisi PDIP yang akrab disapa WS ini kepada H. Saifudin, tokoh masyarakat setempat.

Dikatakan WS, kemandirian masyarakat perkampungan Surabaya kini mulai ada kesadaran. Ia mengakui masih ada kekurangan fasilitas sarana dan prasarana.

Namun, hal tersebut bisa diajukan kepada Pemerintah Kota Surabaya. "Terlebih untuk wilayah kampung-kampung dengan identitas masyarakatnya yang punya home industri atau sentra IKM harus bangkit. Bisa menjadi brand lokal asli Surabaya. Pemkot akan hadir sebagai fasilitator untuk membantu hal tersebut," terang pejabat yang maju dalam Pilwali Surabaya 2020 ini.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5482 seconds (0.1#10.140)