Bendera Setengah Tiang dan Doa dari Tim Cobra untuk BJ Habibie

Kamis, 12 September 2019 - 16:38 WIB
Bendera Setengah Tiang...
Duka mendalam atas wafatnya Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie, juga dirasakan segenap warga Kabupaten Lumajang, dan Polres Lumajang. Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Duka mendalam dirasakan segenap warga Kabupaten Lumajang, dan Polres Lumajang, atas wafatnya Presiden ke-3 Indonesia, BJ. Habibie, Rabu (11/9/2019) petang.

Bapak teknologi Indonesia ini, wafat di usia ke-83 setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Bendera setengah tiang nampak enggan berkibar di halaman depan Polres Lumajang. Seolah juga merasakan mendung kedukaan yang menyelimuti Indonesia.

Panjatan doa, dan sholat ghaib juga digelar di berbagai masjid yang ada di Kabupaten Lumajang, untuk menghantarkan sang profesor pesawat terbang itu ke peristirahatan abadi.

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengucapkan turut berduka cita, atas wafatnya BJ. Habibie. "Bangsa Indonesia sangat berduka, salah satu putra terbaiknya kemarin sore tutup usia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta," ungkapnya.

"Beliau memiliki andil yang sangat besar di dunia penerbangan Indonesia, dan dunia. Almarhum adalah penemu Progression Crack Theory, yang akhirnya hingga sekarang dikenal sebagai Habibie Theory," ungkap Arsal.

Mustakim Syaifulloh salah satu warga Jogotrunan, Kabupaten Lumajang, yang juga memasang bendera setengah tiang di depan rumahnya, mengaku sangat mengidolakan sosok BJ Habibie.

"Beliau adalah sosok cendekiawan asli Indonesia. Setau saya, beliaulah orang pertama asal Indonesia, yang berhasil menciptakan pesawat terbang. Apalagi cerita romantisnya dengan sang istri, menambah saya sangat mengidolakan sosok BJ Habibie," ungkapnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7938 seconds (0.1#10.140)