Jaga Perbatasan, Prajurit Yonif Raider 509 Periksa Pelintas Batas
Prajurit Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, melakukan pemeriksaan terhadap para pelintas batas di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Foto/Ist.
A
A
A
JAYAPURA - Mengantisipasi segala bentuk kerawanan keamanan di wilayah Distrik Abepura, prajurit Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, melakukan pemeriksaan pelintas batas.
Prajurit yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini tersebut, melakukan pemeriksaan pelintas batas untuk mencegah peredaran barang-barang terlarang da ilegal.
![Jaga Perbatasan, Prajurit Yonif Raider 509 Periksa Pelintas Batas]()
Komandan Satgas Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, Letkol Inf. Wira Muharromah mengatakan, kegiatan pemeriksaan pelintas batas ini dilakukan pada sore hingga malam hari di sejumlah tempat strategis.
Pemeriksaan di jalan depan Pos Arso Tami, dipimpin langsung Pasi Intel Satgas Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, Lettu Inf. Putut Ardiansyah, seluruh kendaraan yang melintasi perbatasan Indonesia-Papua Nugini diperiksa dengan seksama.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menjaga keamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini, dan melindungi masyarakat dari berbagai kegiatan ilegal serta barang-barang berbahaya," tutur Wira.
Prajurit yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini tersebut, melakukan pemeriksaan pelintas batas untuk mencegah peredaran barang-barang terlarang da ilegal.
Komandan Satgas Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, Letkol Inf. Wira Muharromah mengatakan, kegiatan pemeriksaan pelintas batas ini dilakukan pada sore hingga malam hari di sejumlah tempat strategis.
Pemeriksaan di jalan depan Pos Arso Tami, dipimpin langsung Pasi Intel Satgas Yonif Raider 509 Divif 2 Kostrad, Lettu Inf. Putut Ardiansyah, seluruh kendaraan yang melintasi perbatasan Indonesia-Papua Nugini diperiksa dengan seksama.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya menjaga keamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini, dan melindungi masyarakat dari berbagai kegiatan ilegal serta barang-barang berbahaya," tutur Wira.
(eyt)
Explore More