Giliran Kepala Bakorwil Malang Terima Pataka Destana Tsunami

Selasa, 16 Juli 2019 - 13:00 WIB
Giliran Kepala Bakorwil Malang Terima Pataka Destana Tsunami
Kepala Bakorwil Malang Benny Sampir Wanto saat menerima Pataka Destana Tsunami, Selasa (16/7/2019).Foto/ist
A A A
MALANG - Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan III Provinsi Jatim di Malang, Benny Sampir Wanto, menerima Pataka Destana Tsunami Regional Jatim 2019 dari Kabakorwil V di Lumajang, R. Tjahjo Widodo.

Penyerahan dilakukan di perbatasan Ds. Sidorengggo Kec. Ampel Gading Kab. Malang, Selasa (16/7/2019). Hadir dalam kegiatan ini Majen TNI (Purn ) Prof.Dr.Syamsul Maarif, S.lo M.H, guru Besar Unhan yang sekaligus sebagai inisiator Ikatan Ahli Bencana Indonesia.

Prosesi penerimaan Pataka Destana Tsunami ini diawali dengan penyerahan pataka dari Kalaksa Lumajang kepada Kabakorwil V Jatim yang selanjutnya diserahkan ke Kabakorwil III di Malang. Terakhir, pataka diserahkan kepada Kalaksa Kab. Malang.

"Serah terima pataka ini sebagai penanda usai dan mulai masuknya kegiatan penguatan desa tangguh bencana dari sebuah wilayah ke wilayah lainnya," ujar Benny Sampir Wanto dalam keterangan pers yang diterima sindonews.com

Dijelaskan, untuk penguatan ketangguhan terhadap bencana di wilayah pesisir selatan Jatim di wilayah Bakorwil III, dimulai 16 - 19 Juli meliputi 34 desa yaitu Kab. Malang sebanyak 19 desa dan Kab. Blitar 15 desa.

Terkait materi penguatan ketangguhan bencana, Kabakorwil III Prov Jatim ini menambahkan beragam kegiatan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), diantaranya sosialisasi dan penguatan aparatur desa, inventarisasi kesiapsiagaan menghadapi bencana, penanaman vegetasi, serta penyelenggaraan panggung pertunjukkan dan api unggun kesiapsiagaan masyarakat.

Sementara itu, kegiatan penguatan ketangguhan bencana di wilayah pesisir selatan Jatim, Kepala BPBD Jatim Subhan Wahyudiono menjelaskan, mulai 12-22 Juli, diawali dari Banyuwangi dan berakhir di Pacitan. Kegiatan ini sendiri dilakukan di 25 kabupaten di 5 provinsi di P. Jawa, yaitu Jatim, Jateng, Jabar, DIY, dan Banten.

Kegiatan ini untuk menginformasikan potensi ancaman tsunami, mengidentifikasi awal ketangguhan desa rawan tsunami, dan mensosialisikan desa tangguh bencana tsunami pada masyarakat dan aparat di desa, kelurahan, kecamatan, serta kabupaten.

"Sebanyak 200 orang Tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Pusat hadir di setiap kabupaten yang dikunjungi," jelasnya. Tim beranggotakan para pemangku kepentingan, seperti BNPB, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Sosial.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9136 seconds (0.1#10.140)