Harga Cabai Anjlok, Petani Menjerit

Rabu, 19 Juni 2019 - 13:15 WIB
Harga Cabai Anjlok, Petani Menjerit
Petani menunjukkan cabai yang membusuk. Foto/SINDOnews/Ashadi Ikhsan
A A A
GRESIK - Para petani cabai di Kabupaten Gresik menjerit. Harga cabai di pasaran terjun bebas, sehingga saat panen petani hanya dapat hasil pas-pasan.

“Harganya sedang anjlok. Akibatnya, saat panen kami hanya mampu untuk menutupi modal saja,” kata Badaruddin (36) petani cabe yang tinggal di Desa Glatik, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.

Data di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop, UKM, dan Perindag) Gresik menyebutkan, harga cabai di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Gresik menurun tajam.

Di antaranya, di Pasar Baru Gresik, untuk cabai rawit dari Rp16.429 per kilogram menjadi Rp15.571 per kilogram. Sedangkan cabai besar dari Rp37.000 menjadi Rp34.000 atau turun Rp2.000.

"Memang harga cabai rata-rata turun, khusunya cabai rawit," kata dia.

Agus menyampaikan, anjloknya harga cabai disebabkan karena banyak stok, namun permintaan di pasar terbatas. Menurut dia, solusi yang bisa dilakukan saat ini adalah petani harus menjual cabainya sendiri langsung ke pasar, alias tanpa melalui tengkulak.

"Kalau harga di tingkat petani sudah tinggi, maka harga di pasar juga ikut naik," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2815 seconds (0.1#10.140)