Hadapi Covid-19, UKSW Salatiga Buka Layanan Konseling Gratis
A
A
A
SALATIGA - Pandemi virus corona (covid-19) berdampak luas pada kehidupan masyarakat Salatiga. Pemberlakukan social dan physical distancing selama beberapa minggu ini, ternyata juga berdampak pada kejiwaan masyarakat.
Adapun dampak psikologi yang ditimbulkan antara lain, adanya rasa cemas menghadapi situasi seperti ini. Untuk membantu masyarakat menghilangan rasa cemas, Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga melalui Pusat Layanan Psikologi (PLP) membuka layanan konseling onlini gratis untuk masyarakat.
Sedikitnya ada 10 dosen yang melayani konseling online ini. Konseling online dilayani lewat aplikasi whatsapp, baik melalui whatsapp chat, voice call dan juga voice note. Masyarakat umum dapat memanfaatkan layanan ini setiap hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 09.00 WIB sampai 20.00 WIB.
"Layanan ini kami berikan sebagai bentuk kepedulian fakultas untuk masyarakat umum. Kami ingin membantu masyarakat agar dapat mengatasi kecemasannya dalam menghadapi pandemi ini," kata dosen Fakultas Psikologi UKSW Salatiga Sri Aryanti Kristianingsih, Rabu (8/4/2020).
Menurut dia, saat ini banyak orang yang menjadi cemas. Sebenarnya cemas merupakan respon yang wajar ketika seseorang menghadapi situsi seperti ini. Itu bisa menjadi masalah ketika kecemasan yang dialami berlebihan karena bisa menjadi pemicu timbunya sakit.
"Sejak dibukanya layanan ini pada 30 Maret lalu, antusias masyarakat cukup baik. Layanan konseling ini juga dipakai masyarakat di luar Salatiga dan dari berbagai kalangan juga. Umumnya mereka sharing tentang cemas terpapar covid-19, kebosanan karena sekolah online dari rumah dan juga work from home," ujarnya.
Lebih lanjut Sri Aryanti mengatakan, untuk menghadapi situasi sekarang ini masyarakat diajak untuk tetap tenang, berpikir positif, sering mencucui tangan setelah beraktivitas dan mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan physical dan social distancing untuk meminimalkan risiko penyebaran.
Dia juga mengajak masyarakat untuk memakai masker bila terpaksa keluar rumah. "Tidak kalah pentingnya adalah melepaskan diri dari pikiran-pikiran yang tidak bisa di kontrol, saling memberikan dukungan satu sama lain. Banyak hal yang bisa dikerjakan selama sekolah atau bekerja dari rumah, salah satunya adalah melakukan hobi yang selama ini mungkin sulit dilakukan," tandasnya.
Adapun dampak psikologi yang ditimbulkan antara lain, adanya rasa cemas menghadapi situasi seperti ini. Untuk membantu masyarakat menghilangan rasa cemas, Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga melalui Pusat Layanan Psikologi (PLP) membuka layanan konseling onlini gratis untuk masyarakat.
Sedikitnya ada 10 dosen yang melayani konseling online ini. Konseling online dilayani lewat aplikasi whatsapp, baik melalui whatsapp chat, voice call dan juga voice note. Masyarakat umum dapat memanfaatkan layanan ini setiap hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 09.00 WIB sampai 20.00 WIB.
"Layanan ini kami berikan sebagai bentuk kepedulian fakultas untuk masyarakat umum. Kami ingin membantu masyarakat agar dapat mengatasi kecemasannya dalam menghadapi pandemi ini," kata dosen Fakultas Psikologi UKSW Salatiga Sri Aryanti Kristianingsih, Rabu (8/4/2020).
Menurut dia, saat ini banyak orang yang menjadi cemas. Sebenarnya cemas merupakan respon yang wajar ketika seseorang menghadapi situsi seperti ini. Itu bisa menjadi masalah ketika kecemasan yang dialami berlebihan karena bisa menjadi pemicu timbunya sakit.
"Sejak dibukanya layanan ini pada 30 Maret lalu, antusias masyarakat cukup baik. Layanan konseling ini juga dipakai masyarakat di luar Salatiga dan dari berbagai kalangan juga. Umumnya mereka sharing tentang cemas terpapar covid-19, kebosanan karena sekolah online dari rumah dan juga work from home," ujarnya.
Lebih lanjut Sri Aryanti mengatakan, untuk menghadapi situasi sekarang ini masyarakat diajak untuk tetap tenang, berpikir positif, sering mencucui tangan setelah beraktivitas dan mengikuti anjuran pemerintah dengan melakukan physical dan social distancing untuk meminimalkan risiko penyebaran.
Dia juga mengajak masyarakat untuk memakai masker bila terpaksa keluar rumah. "Tidak kalah pentingnya adalah melepaskan diri dari pikiran-pikiran yang tidak bisa di kontrol, saling memberikan dukungan satu sama lain. Banyak hal yang bisa dikerjakan selama sekolah atau bekerja dari rumah, salah satunya adalah melakukan hobi yang selama ini mungkin sulit dilakukan," tandasnya.
(nun)