11 Hotel di Semarang Tutup Sementara, Ribuan Karyawan Dirumahkan

Selasa, 07 April 2020 - 17:29 WIB
11 Hotel di Semarang...
Sedikitnya ada 11 hotel berbintang di Semarang tutup sementara dan ribuan karyawan hotel dirumahkan. FOTO: DOK SINDOnews
A A A
SEMARANG - Dampak merebaknya pandemi virus corona jenis baru, Covid-19 benar-benar memukul sektor perhotelan di Kota Semarang. Sedikitnya sudah ada 11 hotel berbintang di ibu kota Jawa Tengah yang memilih tutup sementara dan ribuan karyawan hotel dirumahkan.

“Dari catatan kami, sudah ada 11 hotel di Kota Semarang memilih tutup sementara karena dampak Covid-19 ini,” ungkap Ketua Indonesian Hotel General Manager (IHGM) DPD Jateng, Muhammad Noor Cholis tanpa merinci hotel yang dimaksud, Selasa (7/4/2020).

Namun dari informasi yang dihimpun SINDOnews di lapangan, ke-11 hotel di Kota Semarang yang tutup sementara akibat dampak Covid-19, antara lain Hotel Santika Premiere, Hotel Harris, Citra Dream, Wimarion, Amaris, Azana, Siliwangi, Semesta, Grand Edge, Whize Hotel dan Patra Semarang

Ia mengungkapkan, setidaknya ada 1.200an karyawan terdampak yang dirumahkan. Jumlah tersebut di luar tenaga harian yang lebih dulu dilepas manajemen hotel.

“Namun demikian, meski sejumlah hotel telah merumahkan karyawan, namun sejauh ini tidak ada PHK karyawan hotel,” ungkapnya.

Noor Cholis menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan PHRI sebagai asosiasi induk perhotelan, terkait pencatatan karyawan yang terdampak Covid-19.

“Kita sampaikan ke PHRI pusat guna rencana ada subsidi. Selain itu kita juga telah sampaikan data ke Pak Wali (Hendrar Prihadi). Ya alhamdulillah juga berkenan memberikan paket sembako kepad karyawan hotel yang terdampak,” ujar General Manager Noorman Hotel Semarang ini.

Sementara, Public Relations Incharge Hotel Santika Premiere Semarang, Anna Maria mengungkapkan bahwa kebijakan hotel tak beroperasional sementara merupakan kebijakan dari managemen pusat untuk satu bulan ke depan.

"Hotel sudah tutup sejak dari tanggal1 April 2020, kemungkinan tutup sementara ini satu bulan. Namun, kita juga masih menunggu kebijakan langsung dari pusat," ungkap Anna.

Meski tidak beroperasional sementara, pihaknya untuk gaji karyawan akan tetap dibayarkan. "Untuk gaji karyawan, tetap diberikan. Namun sejumlah agenda di bulan April ini terpaksa harus di-cancel," ungkapnya.

Menurutnya, kebijakan tidak beroperasional sementara ini, selain untuk menjaga keselamatan tamu dan karyawan, juga bisa menekan pengeluaran operasional hotel.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.2421 seconds (0.1#10.140)