Wabah Corona, Perbanyak Wirid dan Doa
A
A
A
YOGYAKARTA - Wabah virus Corona tak kunjung bisa diatasi. Hingga saat ini di DIY tercatat 38 pasien positif dan 334 Pasien dalam perawaatan (PDP). Masyarakat diminta untuk terus mengikuti himbauan pemerintah dan memperbanyak doa.
Ketua Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) DIY KH Abdul Muhaimin menyebut, konon pandemi Corona ini merupakan siklus 100 tahun sebagai proses dialektik alam.
"Hal ini tentu merupakan kehendak-Nya untuk menemukan keseimbangan akibat ulah manusia yg merusak hukum alam," terangnya.
Menurutnya krisis semacam ini selalu bisa diatasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi yang tragis, lanjut KH Muhaimin, saat ini kita justru kehilangan nalar reflektif bersama untuk menemukan subtansi karya ketuhanan.
“Agama atau spiritualitas mengajarkan kita banyak beristighfar dan mendorong penyadaran diri, betapa lemahnya manusia dan bertumpuknya dosa yang diperbuat. Caranya, perbanyak doa, mendekat kepadaNya sesuai ajaran agama masing-masing mohon ampun dan minta petunjukNya untuk menemukan jalan terang,” tegas pengasuh Ponpes Nurul Ummahat Kotagede, Yogya ini.
“Sebetulnya wirid, bacaan harian , shalat 5 waktu maupun amalan sunat lainnya tetap efektif sebaga sarana memohon berakhirnya musibah ini dengan difokuskan niyat mendapatkan jalan keluar dari kondisi saat ini,” pungkasnya.
Ketua Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) DIY KH Abdul Muhaimin menyebut, konon pandemi Corona ini merupakan siklus 100 tahun sebagai proses dialektik alam.
"Hal ini tentu merupakan kehendak-Nya untuk menemukan keseimbangan akibat ulah manusia yg merusak hukum alam," terangnya.
Menurutnya krisis semacam ini selalu bisa diatasi oleh kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi yang tragis, lanjut KH Muhaimin, saat ini kita justru kehilangan nalar reflektif bersama untuk menemukan subtansi karya ketuhanan.
“Agama atau spiritualitas mengajarkan kita banyak beristighfar dan mendorong penyadaran diri, betapa lemahnya manusia dan bertumpuknya dosa yang diperbuat. Caranya, perbanyak doa, mendekat kepadaNya sesuai ajaran agama masing-masing mohon ampun dan minta petunjukNya untuk menemukan jalan terang,” tegas pengasuh Ponpes Nurul Ummahat Kotagede, Yogya ini.
“Sebetulnya wirid, bacaan harian , shalat 5 waktu maupun amalan sunat lainnya tetap efektif sebaga sarana memohon berakhirnya musibah ini dengan difokuskan niyat mendapatkan jalan keluar dari kondisi saat ini,” pungkasnya.
(nun)