Dikeroyok Teman Sekolah, Siswa SMA Muhammadiyah Pekalongan Nyaris Buta

Selasa, 26 Februari 2019 - 18:30 WIB
Dikeroyok Teman Sekolah, Siswa SMA Muhammadiyah Pekalongan Nyaris Buta
Siswa SMA Muhamadiyah 01 Pekalongan matanya nyaris buta karena dikeroyok dua kawannya saat di kantin sekolah. FOTO/iNews/SURYONO SUKARNO
A A A
PEKALONGAN - Seorang siswa SMA Muhammadiyah 01 Pekalongan berinisial MNF nyaris mengalami kebutaan setelah dianiaya dua temannya. Matanya hingga kini belum pulih dan masih diperban.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, MNF dianiaya dua temannya, Jumat (22/2/2019) pekan lalu di kantin sekolah saat jam pelajaran. Anak pasangan Buwono dan Rahmi Sukmawati tersebut ini mengaku tidak mengetahui penyebab dirinya dianiaya.

"Saya tidak ada masalah sebelumnya dan bergaul seperti biasa, tapi tiba-tiba beberapa teman saya memanggil ke kantin lalu langsung memukuli saya. Mata dan perut saya dipukul hingga saya terjatuh, yang paling sakit mata," tutur MNF, Selasa (26/2/2019) siang.

Warga Desa Tangkil Kulon, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan ini mengungkapkan, bahwa pelaku menganggap wajahnya menantang. "Saya dianggap menantang padahal saya tidak tahu ada masalah apa, sehingga mereka mengeroyok saya ramai-ramai," katanya.

Pelaku yang diketahui berinsial RM dan DK memukuli bagian wajah dan perut MNF. Korban ditemani keluarga lalu memiriksakan diri ke rumah sakit. Hasilnya ternyata pembuluh darah di mata pecah serta darah menggumpal sehingga matanya nyaris buta.

"Pembuluh darah pecah dan ada darah menggumpal di mata sehingga sampai kini masih sakit dan tidak bisa melihat," tutur korban. Untuk sementara, mata harus diperban untuk tindakan medis lanjutan, sedang perut dan badan masih sakit karena dipukul beberapa kali.

Ibu Eni, penjual di kantin sekolah, menyebutkan tiba-tiba saja sekelompok siswa kelas 10 itu memukuli korban. "Saya tidak tahu persis masalahnya apa, tiba-tiba ada beberapa anak memukuli kawannya dan sempat saya teriak agar bubar dan terlihat korban sudah memegang mata serta perutnya," katanya.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Ferry Sandi Sitepu yang mendengar adanya laporan penganiayaan tersebut langsung ke lokasi kejadian. Kapolres melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah pihak.

"Kami akan meminta keterangan korban juga pelaku dan saksi yang melihat kejadian. Selain itu juga akan memeriksa cctv sekolah. Penyebab penganiayaan masih belum jelas, tapi diduga akibat masalah ketersinggungan atau kenakalan pelajar," kata Ferry Sandi Sitepu.

Kepala SMA Muhamadiyah 01 Pekalongan, Fauzy menyebutkan, pemukulan terjadi saat siswa baru selesai ulangan harian di kantin sekolah. "Pihak sekolah sebenarnya sudah memediasi dan mendamaikan antara pelaku korban serta keluarganya," Fauzy.

Siswa korban pemukulan masih didampingi sekolah untuk pengobatan hingga sembuh. Diharapkan persoalan ini bisa selesai dan siswa kembali bersekolah seperti biasa.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.5738 seconds (0.1#10.140)