Tetap di Jateng, Sudirman Said Dirikan Padepokan di Brebes

Sabtu, 22 Desember 2018 - 15:42 WIB
Tetap di Jateng, Sudirman Said Dirikan Padepokan di Brebes
Sudirman Said dalam acara walimahan sebagai tanda dibukanya padepokan untuk kegiatan masyarakat, Sabtu (22/12/2018). FOTO/IST
A A A
BREBES - Janji Sudirman Said untuk tetap membersamai masyarakat Jawa Tengah paska Pilgub 2018 mulai diwujudkan. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu mendirikan sebuah padepokan di desa kelahirannya di Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah.

"Padepokan ini untuk memberdayakan masyarakat. Silakan dimanfaatkan untuk masyarakat. Ibu-ibu yang ingin belajar memasak, anak-anak yang ingin kursus pangkas rambut, juga guru-guru yang ingin meningkatkan kompetensinya bisa menggunakan padepokan ini untuk pelatihan," kata Sudirman kepada 500-an warga Kecamatan Larangan yang hadir pada acara walimahan sebagai tanda dibukanya padepokan itu untuk kegiatan masyarakat, Sabtu (22/12/2018)

Sudirman menjelaskan, di padepokan yang terdiri atas rumah joglo, pendopo, serta gazebo itu, setiap bulan akan diadakan diskusi kebangsaan. "Kita akan undang tokoh-tokoh nasional untuk memberikan pencerahan di sini," katanya.

Diskusi pertama akan dilaksanakan Minggu (23/12/2018) besok dengan tema: Korupsi dan Kepemimpinan Nasional. Akan hadir sebagai pembicara antara lain mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto, pakar kebijakan publik Said Didu, dan pengamat sosial Rocky Gerung. Diskusi tersebut digelar sekaligus untuk memperingati Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh setiap Desember.

"Bulan Januari insyaAllah akan hadir memberi pencerahan, Gubernur Jakarta Pak Anies Baswedan," tutur Sudirman.

Sudirman menceritakan, padepokan ini dibangun atas bantuan kawan-kawannya di berbagai daerah yang memiliki kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat desa. "Mereka kumpul-kumpul uang dan jadilah padepokan ini," katanya.

Dari padepokan ini Sudirman bersama dengan Yayasan Institut Harkat Negeri (IHN), di mana ia duduk sebagai ketua, akan memberdayakan masyarakat Jateng khususnya, dan Indonesia umumnya.

Padepokan Sudirman Said berdiri di atas tanah seluas 3.000 meter persegi. Seluruh bangunan di padepokan itu merupakan bangunan bekas yang didatangkan dari Wonogiri, Solo, Klaten, Tegal, dan beberapa daerah lainnya di Jateng.

"Rumah Joglo ini pindahan dari Wonogiri. Kalau pendopo ini dari Solo. Di sana ada bangunan kandang sapi nanti untuk kursus pangkas rambut, itu dari Klaten," katanya sambil menunjukkan bangunan-bangunan itu kepada peserta walimahan peresmian pendopo.

Pada acara itu juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Sudirman Said dan istri. Potongan pertama diberikan kepada warga paling sepuh di desa tersebut. Potongan berikutnya diberikan pada tokoh masyarakat dan alim ulama setempat.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3158 seconds (0.1#10.140)