Dishub Kota Bandung Yakin Rekayasa Lalin Kurangi Kemacetan
A
A
A
BANDUNG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung optimistis rekayasa arus lalu lintas di Jalan Sukajadi dan Jalan Cipaganti bisa mengurai kemacetan di kawasan tersebut.
Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Dishub Kota Bandung Sultoni mengatakan, sebelum melakukan rekayasa lalu lintas, pihaknya sudah melakukan simulasi menggunakan aplikasi menggunakan rute saat ini. Hasilnya, kemacetan bisa berkurang hingga 0,08%.
"Sesuai simulasi pada aplikasi, tingkat kemacetan turun dari 0,78 menjadi 0,7 untuk di kawasan ini. Sementara untuk angka tahap 1, itu kondisi mobil macet tidak bisa jalan," kata Sultoni saat meninjau rekayasa arus lalin, Kamis (11/7/2019).
Pihaknya optimistis, kemacetan di kawasan tersebut bisa terurai setelah rekayasa lalin ini. Namun, untuk mengukurnya pihaknya akan mengevaluasi hingga satu minggu ke depan. "Untuk hari ini memang masih macet, karena masyarakat belum paham. Rambu-rambu lalu lintas juga belum kami setting ulang. Nanti kalau sudah jalan, harapannya kondisi lalin lebih lancar," ujarnya.
Untuk melaksanakan rekayasa ini, pihaknya mengerjakan 80 petugas dari Dishub Kota Bandung dibantu 188 polisi. Mereka akan membantu mengatur lalu lintas selama satu minggu ke depan.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta dukungan masyarakat dalam melakukan rekayasa arus lalu lintas ini. Apa yang dilakukan kali ini, semata-mata untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.
"Ini semata-mata untuk urai kemacetan di kawasan ini. Harapan warga semakin paham, sehingga arus lalin lancar. Minta doanya saja. Silakan ikuti petunjuk petugas, rambu yang ada. Kalau semua diikuti, Insya Allah bakal terurai kemacetan," jelas Yana. (Baca Juga: Uji Coba Rekayasa Lalin di Cipaganti dan Sukajadi, Kemacetan Terjadi di Sejumlah Titik(zik)
Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Dishub Kota Bandung Sultoni mengatakan, sebelum melakukan rekayasa lalu lintas, pihaknya sudah melakukan simulasi menggunakan aplikasi menggunakan rute saat ini. Hasilnya, kemacetan bisa berkurang hingga 0,08%.
"Sesuai simulasi pada aplikasi, tingkat kemacetan turun dari 0,78 menjadi 0,7 untuk di kawasan ini. Sementara untuk angka tahap 1, itu kondisi mobil macet tidak bisa jalan," kata Sultoni saat meninjau rekayasa arus lalin, Kamis (11/7/2019).
Pihaknya optimistis, kemacetan di kawasan tersebut bisa terurai setelah rekayasa lalin ini. Namun, untuk mengukurnya pihaknya akan mengevaluasi hingga satu minggu ke depan. "Untuk hari ini memang masih macet, karena masyarakat belum paham. Rambu-rambu lalu lintas juga belum kami setting ulang. Nanti kalau sudah jalan, harapannya kondisi lalin lebih lancar," ujarnya.
Untuk melaksanakan rekayasa ini, pihaknya mengerjakan 80 petugas dari Dishub Kota Bandung dibantu 188 polisi. Mereka akan membantu mengatur lalu lintas selama satu minggu ke depan.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta dukungan masyarakat dalam melakukan rekayasa arus lalu lintas ini. Apa yang dilakukan kali ini, semata-mata untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung.
"Ini semata-mata untuk urai kemacetan di kawasan ini. Harapan warga semakin paham, sehingga arus lalin lancar. Minta doanya saja. Silakan ikuti petunjuk petugas, rambu yang ada. Kalau semua diikuti, Insya Allah bakal terurai kemacetan," jelas Yana. (Baca Juga: Uji Coba Rekayasa Lalin di Cipaganti dan Sukajadi, Kemacetan Terjadi di Sejumlah Titik(zik)