Pemprov Jabar Mulai Bahas Persiapan Mudik Lebaran

Senin, 06 Mei 2019 - 17:13 WIB
Pemprov Jabar Mulai Bahas Persiapan Mudik Lebaran
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin rapat pembahasan mudik Lebaran 2010 di Gedung Sate, Senin (6/5/2019). Foto/Istimewa
A A A
BANDUNG - Memasuki hari pertama bulan suci Ramadhan, Pemprov Jawa Barat mulai membahas persiapan menyambut tradisi mudik pada Lebaran 2019 ini. Pembahasan mudik dilakukan melalui Rapat Pimpinan yang dipimpin langsung Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (6/5/2019).

"Kita merapatkan persiapan mudik. Walaupun baru hari pertama puasa, tapi yang dibahas persiapan mudik," ujar Ridwan Kamil.

Rapat yang juga dihadiri Wakil Gubernur UU Ruzhanul Ulum, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa, serta para kepala perangkat daerah itu, membahas berbagai permasalahan mudik yang kerap terjadi, seperti kemacetan, kecelakaan, pasar tumpah, serta risiko lainnya yang dapat mengganggu kelancaran mudik.

Selain itu, dibahas juga zona kemacetan yang harus diwaspadai, salah satunya zona Bekasi, khususnya ruas Tol Jakarta-Cikampek. Diketahui, di ruas tol tersebut kini terdapat aktivitas kontruksi berskala besar, yakni proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, light rail transit (LRT), dan tol layang (elevated).

"Ketiga proyek ini dapat menghambat arus mudik, menjadi biang kemacetan. Sehingga, Pak Menteri Perhubungan kemungkinan besok ke Bandung merapatkan mudik," jelasnya.

Terkait berbagai permasalahan yang kerap terjadi selama mudik, Gubernur yang akrab disapa Emil itu menginstruksikan perangkat daerah, khususnya dinas perhubungan di masing-masing daerah mencari solusi, agar permasalahan tersebut tidak terulang.

"Contohnya pembayaran tol menggunakan kartu e-tol ternyata tidak sepenuhnya menghilangkan antrean di loket dan kemacetan di sekitar gerbang tol, ini yang harus diantisipasi," tutur Emil.

Dalam kesempatan itu, Emil pun menyoroti kerawanan kecelakaan di sepanjang ruas Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Berdasarkan catatannya, banyak kecelakaan di tol tersebut dikarenakan tipe jalan yang lurus dan permukaan jalan yang bergelombang.

"Sehingga, kalau orang ngantuk atau sudah kelamaan dan lain sebagainya ya rawan, maka akan kita antisipasi. Juga mengenai rest area yang belum mencukupi, nanti akan kita atur," paparnya.

Tidak hanya itu, lanjut Emil, Pemprov Jabar juga akan berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan swasta melalui dana corporate social responsibility (CSR) untuk menggelar program mudik gratis. "Pertimbangannya, beberapa kota di Jabar menjadi tujuan rantau. Otomatis akan banyak pendatang yang perlu dibantu untuk pulang ke kampung halaman," katanya.

Emil memprediksi, aktivitas mudik, khususnya di Jabar lebih lancar menyusul sudah beroperasi penuhnya Tol Trans Jawa, sehingga arus kendaraan akan terdistribusi lebih lancar. "Yang jadi perhatian kita adalah di wilayah Priangan timur, mulai dari jalur Nagreg, Kabupaten Bandung hingga Jalur Gentong dan beberapa titik langganan macet, akan kita berikan perhatian," kata Emil.

Dalam jangka panjang, tambah Emil, pihaknya bertekad mempercepat proyek LRT Tegalluar-Stasiun Bandung yang akan menjadi modal penghubung kereta cepat Jakarta-Bandung.
Berdasarkan laporan terakhir yang diterimanya, kata Emil, proyek tersebut diharapkan rampung pada Juni 2021. Setelah trase pertama itu rampung, disusul delapan trase LRT lainnya di kawasan Bandung Raya.

"Yang pasti nanti kami izin ke Pak Menteri (Menhub Budi Karya Sumadi). Nantinya Stasiun Cimekar akan kita pindah, ditarik sedikit ke dekat Masjid Al-Jabbar Gedebage. Jadi orang nanti bisa ke masjid, keluar kereta jalan kaki ke masjid yang ada danaunya," kata Emil.

Terkait reaktivasi jalur kereta, Emil meyakinkan perkembangannya cukup baik. Bahkan, Emil menyebut jalur kereta api Cibatu-Garut akan selesai tahun ini dan disusul jalur Rancaekek-Jatinangor dan Banjar-Pangandaran.

"Paling menantang adalah jalur Bandung-Ciwidey. Kalau lihat dari hasil survei, memang ada pabrik, ada rumah, ada macam-macam yang mangambil jalur eksisting. Sehingga ada rencana pembebasan (lahan) atau (pembangunan jalur) elevated," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1671 seconds (0.1#10.140)