RSUD Pandega Pangandaran Minta Pasien Jujur Jika dari Zona Merah COVID-19

Kamis, 09 April 2020 - 10:14 WIB
RSUD Pandega Pangandaran Minta Pasien Jujur Jika dari Zona Merah COVID-19
Pengelola RSUD Pandega, Kabupaten Pangandaran, meminta pasien yang akan berobat untuk jujur memberikan keterangan jika berasal dari daerah zona merah COVID-19. SINDOnews/Syamsul Maarif
A A A
PANGANDARAN - Pengelola RSUD Pandega, Kabupaten Pangandaran , meminta pasien yang akan berobat untuk jujur memberikan keterangan jika berasal dari daerah zona merah COVID-19.

Salah satu Kepala Bagian di RSUD Pandega Pangandaran Sarlan mengatakan, kejujuran latar belakang pasien tersebut sangat penting mengingat kondisi saat ini sedang terjadi ancaman persebaran virus Corona atau COVID-19.

"Bukan kami tebang pilih dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, namun ini demi keselamatan dan kebaikan bersama," kata Sarlan, Kamis (9/4/2020). (Baca juga; Tak Tercakup BPJS, Warga Miskin Pangandaran Gratis Berobat di RSUD Pandega )

Sarlan menambahkan, jika pasien yang datang berasal dari zona merah COVID-19, maka pihak RSUD akan melakukan penanganan berdasarkan SOP yang berlaku. "Masyarakat harus memaklumi kalau ketersediaan APD di RSUD Pandega Pangandaran masih belum maksimal," tambahnya. (Baca juga; 270 Dus Masker di RSUD Pangelaran Diduga Dicuri )

Karena belum maksimalnya APD di RSUD, maka kehati-hatian pegawai medis sangat diutamakan dan menghindari penggunaan juga APD yang sia-sia. Sarlan mengaku, RSUD Pandega Pangandaran pernah menerima pasien rujukan dari salah satu Puskesmas di Pangandaran dan ternyata yang bersangkutan berasal dari daerah zona merah COVID-19.

"Petugas medis akan menangani pasien berdasarkan SOP apabila dalam keterangan sejak awal jujur berasal dari daerah zona merah COVID-19. Mari kita ciptakan keselamatan dan kenyamanan bersama antara pasien dan petugas medis dengan cara memberikan keterangan yang jujur sebelum berobat," papar Sarlan.

Sarlan tidak menghendaki lantaran ketidak jujuran pasien saat berobat yang notabenenya pasien tersebut berasal dari daerah zona merah COVID-19 malah menjadi ancaman bagi kesehatan pegawai medis. "Pegawai medis merupakan garda terdepan melakukan penanganan kasus Covid-19, untuk itu mari kita hargai pengorbanan mereka jangan sampai terdampak lantaran hal teknis," papar Sarlan.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.7316 seconds (0.1#10.140)