Begini Penjelasan RSUD Cililin soal 3 Anak yang Orangtuanya Positif Corona

Senin, 06 April 2020 - 13:43 WIB
Begini Penjelasan RSUD...
Direktur RSUD Cililin, KBB, dr Ahmad Oktorudy (tengah). SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin dr Ahmad Oktorudy menjelaskan, soal tiga anak yang kedua orangtua dan neneknya positif Corona atau COVID-19. Ketiga anak tersebut tidak telantar dan sedang menjalani isolasi di ruangan berbeda dengan ibu dan neneknya.

"Tidak benar jika tiga anak tersebut telantar. Atas pertimbangan medis dan sosial, mereka kami isolasi di sini (RSUD Cililin). Untuk sang nenek, ibu, dan anak bungsunya hasil rapit test positif COVID-19. Sementara dua anak lain negatif," ungkap dr Ahmad Oktorudy saat ditemui di RSUD Cililin, Senin (6/4/2020).

Dia menjelaskan, ketiga anak yang masing-masing berusia 4, 7, dan 12 tahun itu sudah diisolasi sejak Minggu (29/3/2020). Ayah mereka menjadi yang pertama diisolasi di RSHS Bandung karena diduga terpapar dari kegiatan di cluster Lembang.

Kemudian menyusul ibu dan neneknya yang disinyalir karena kontak dengan ayahnya. Itu yang menjadi pertimbangan ketiga anak itu diisolasi di RSUD Cililin. Terlebih memang kerabat dan keluarga dekat, takut untuk merawat mereka. (Baca juga; Ayah, Ibu, dan Nenek Positif Corona, Kerabat Tolak Rawat Tiga Anaknya )

Sejauh ini, lanjut dia, kondisi sang nenek sudah menunjukkan gejala membaik. Sedangkan untuk ibu dan anak bungsunya yang hasil Rapid Test positif, akan menjalani Swab Test hari ini untuk lebih memastikan kondisinya.

Sementara dua anaknya yang berusia 7 dan 12 tahun meskipun negatif, tapi akan kembali menjalani Rapid Test juga untuk memastikan keadaannya. Sebab, mereka masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena ada kontak dengan yang positif Corona, dalam hal ini ayah, ibu, dan neneknya.

"Jadi kami tegaskan lagi, ketiga anak itu diisolasi di sini. Total ada lima orang yang diisolasi di RSUD Cililin dan itu adalah satu keluarga warga Batujajar. Rencana hari ini akan dilakukan Swab Test kepada mereka yang dinyatakan positif Corona, untuk lebih memastikan lagi," kata pria yang akrab disapa dr Okto ini.

Dia menjelaskan, sejauh ini di RSUD Cililin ada sembilan bed ruang isolasi bagi pasien positif Corona dan setiap bed disekat kaca. Yang terisi hingga kini ada lima bed, namun untuk empat bed tersisa kemungkinan tidak akan diisi. (Baca juga; Kapten Kapal Induk Nuklir AS, Dipecat dan Dikabarkan Positif Corona )

Sebab meski jadi rumah sakit rujukan untuk merawat pasien positif Corona, namun tenaga medis dan non medis yang saat ini totalnya ada 400 orang dinilai masih kurang. Sehingga dikhawatirkan ketika semua bed isolasi terisi, tenaga medis yang menangani keteteran.

"Penanganan pasien positif Covid ini kan bukan hanya tenaga medis, tapi juga non medis. Belum lagi yang harus stanby di IGD, makanya kami masih kekurangan 7 dokter, 25 perawat, 3 radiografer, dan 3 driver. Untuk APD dan masker juga kurang, tapi suka ada yang donasi ke sini," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6462 seconds (0.1#10.140)