Wabah Virus Corona Menghantui, Sejumlah Event Kreatif Batal Digelar di Majalengka

Sabtu, 04 April 2020 - 13:57 WIB
Wabah Virus Corona Menghantui, Sejumlah Event Kreatif Batal Digelar di Majalengka
Pengumuman pembatalan event Custom Republik. Foto/Facebook Ginggi Syar Hasyim
A A A
MAJALENGKA - Sejumlah festival telah sukses digelar di Kabupaten Majalengka selama 2019 lalu. Selain festival, ada juga event yang benar-benar baru dihelat.

Festival Edelweis adalah salah satu event baru yang digelar tahun lalu. Rencananya, festival tersebut akan berlanjut tahun ini.

Banyaknya festival yang digelar pada tahun lalu itu sebagai respons dari ditetapkannya Majalengka sebagai empat besar Kabupaten/Kota Kreatif versi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) pada awal 2019 lalu. Majalengka ditetapkan sebagai kabupaten kreatif untuk bidang pertunjukan.

Sejumlah festival juga akan kembali dihelat sepanjang 2020 ini. Beberapa di antaranya adalah festival yang sempat 'mati suri'.

Dari kalender event Dinas Pariwisata dan Kebudayanaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, 14 event seni dan budaya akan digelar sepanjang 2020 ini.

Namun, akibat wabah virus Corona atau Covid-19, kegiatan seni budaya sebagian besar batal digelar, terutama event yang tak masuk kalender Disparbud.

Seperti Ruang Kita, event bulanan yang dilaksanakan rutin setiap bulan oleh komunitas Hilir Unik. Kemudian, pertunjukan teater dan Custom Republik.

Sedianya, Ruang Kita, pertunjukan teater dan Custom Republik bakal digelar akhir Maret lalu. Namun, gara-gara wabah Corona, tiga event tersebut batal digelar.

Sementara, event yang telah terjadwal, yakni Ziarah Syawal, masih berpeluang terlaksana pada akhir Mei-Juni 2020 mendatang di Kecamatan Banjaran. Sebelumnya, pada akhir Januari lalu telah dihelat Napak Tilas Ajip Rosidi di JaF.

Meski begitu, selama 'masa-masa sulit' akibat wabah Covid-19, komunitas-komunitas kreatif di Majalengka tidak benar-benar diam. Mereka masih terus bergerak, meskipun dengan cara berbeda.

Misalnya, mengkoordinir donasi alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan adalah 'gerakan senyap' para komunitas di tengah wabah Corona.

Ketua Komite Ekraf Kabupaten Majalengka Ginggi Syar Hasyim mengatakan, wabah virus Corona sangat berdampak terhadap geliat kreatif di Kabupaten Majalengka.

"Saya kira semua bidang harus menyusun ulang strategi. Tentu, yang terdampak adalah teman-teman di bidang seni pertunjukan dan destinasi wisata serta turunannya," kata Ginggi.

Menurut dia, menyusun ulang strategi, tidak akan membutuhkan waktu lama. Geliat kreatif pada tahun-tahun sebelumnya menjadi modal bagi pelaku ekonomi kreatif untuk kembali bangkit setelah wabah virus Corona teratasi.

"Ibarat mau naik gigi 3, harus oper gigi netral dulu. Namun kami yakin akselarasi akan cepat manakala badai Corona ini berlalu. Tetap harus balik lagi ke gigi 1 dan 2, tapi tak akan lama untuk oper ke gigi 3. Ini kayak ngomongin motor ya, Custom Republik. Maklum karena sudah pegal ingin bermotor ria," kata Ginggi, yang juga pelaku Ekraf di JaF Jatiwangi ini.

Ginggi menuturkan, kasus Corona ini, sedikit banyak berdampak terhadap semangat pelaku-pelaku kreatif di Kabupaten Majalengka. Namun, dia menilai, mereka memiliki cara tersendiri untuk bisa terus maju, menyeleraskan keadaan, hingga terjadi harmoni.

"Kami tetap optimistis akan perkembangan ekonomi kreatif di Majalengka, walaupun kita harus mulai lagi kampanyenya," tutur Ginggi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0265 seconds (0.1#10.140)