Disnakan Purwakarta Berupaya Kurangi Jumlah KJA Jatiluhur dan Cirata
![Disnakan Purwakarta...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/jabar/news/2020/02/25/1/18967/disnakan-purwakarta-berupaya-kurangi-jumlah-kja-jatiluhur-dan-cirata-gav.jpg)
Perairan Waduk Jatiluhur menjadi sorotan terkait membludaknya jumlah KJA. Pengurangan jumlah KJA terus diupayakan agar kualitas air tetap terjaga. Foto/SINDOnews/Dok
A
A
A
PURWAKARTA - Jumlah Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Jatiluhur dan Cirata dikurangi secara bertahap. Sebab, membludaknya jumlah KJA di dua perairan itu berdampak terhadap penurunan kualitas air akibat pencemaran pakan ikan.
Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Purwakarta menghitung, jumlah KJA yang beroperasi di Waduk Jatiluhur sekitar 38.000 petak.
Sementara di perairan Waduk Cirata mencakup Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, mencapai 98.000 petak.
"Jumlah tersebut harus dikurangi sesuai SK Gubernur Provinsi Jawa Barat, berkaitan dengan Program Citarum Harum. Hingga 2023 mendatang di Waduk Jatiluhur dari 38.000 petak menjadi 11.300 petak, dan Waduk Cirata dari 98.000 petak disisakan sebanyak 7.000 petak," kata Kadisnakan Purwakarta Budi Supriadi, Selasa (25/2/2020).
Hingga saat ini, ujar dia, pihaknya terus mendata dan mencari solusi agar petani KJA tetap memiliki mata pencarian. Pemerintah tidak mungkin mengesampingkan usaha masyarakat yang telah berjalan bertahun-tahun.
Sementara itu, di perairan Waduk Jatiluhur, mulai dipenuhi eceng gondok. Tanaman gulma ini tumbuh subur dan cepat menyebar di sekitar perairan. Tanaman ini pun sering dibersihkan namun tetap saja sulit dikendalikan pertumbuhannya.
Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Purwakarta menghitung, jumlah KJA yang beroperasi di Waduk Jatiluhur sekitar 38.000 petak.
Sementara di perairan Waduk Cirata mencakup Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, mencapai 98.000 petak.
"Jumlah tersebut harus dikurangi sesuai SK Gubernur Provinsi Jawa Barat, berkaitan dengan Program Citarum Harum. Hingga 2023 mendatang di Waduk Jatiluhur dari 38.000 petak menjadi 11.300 petak, dan Waduk Cirata dari 98.000 petak disisakan sebanyak 7.000 petak," kata Kadisnakan Purwakarta Budi Supriadi, Selasa (25/2/2020).
Hingga saat ini, ujar dia, pihaknya terus mendata dan mencari solusi agar petani KJA tetap memiliki mata pencarian. Pemerintah tidak mungkin mengesampingkan usaha masyarakat yang telah berjalan bertahun-tahun.
Sementara itu, di perairan Waduk Jatiluhur, mulai dipenuhi eceng gondok. Tanaman gulma ini tumbuh subur dan cepat menyebar di sekitar perairan. Tanaman ini pun sering dibersihkan namun tetap saja sulit dikendalikan pertumbuhannya.
(awd)