Warga Bingung Ciri Ikan Berformalin

Jum'at, 20 Maret 2015 - 10:36 WIB
Warga Bingung Ciri Ikan Berformalin
Warga Bingung Ciri Ikan Berformalin
A A A
BOJONEGORO - Setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro menyatakan 80% ikan laut di Bojonegoro mengandung formalin, warga mulai resah. Mayoritas warga mengaku tak bisa membedakan ikan berformalin dengan yang tidak.

Keresahan itu juga dirasakan warga Desa Temu, Kecamatan Kanor, Suyati, 49. Ia mengaku setiap hari mengonsumsi beberapa jenis ikan laut untuk lauk. Namun, setelah mendengar kabar jika ikan laut mengandung formalin, ia mulai resah. ”Bingung bagaimana mengetahui ikan yang tidak berformalin karena setiap hari lauknya ikan laut,” ujarnya.

Ia mengaku hampir setiap hari membeli ikan pindang di pasar dan dijadikan lauk. Selain itu, terkadang ia juga membeli cumi-cumi dan ikan teri yang dimasak untuk dikonsumsi bersama lauk lainnya. Sementara Bupati Bojonegoro, Suyoto, mengaku sangat prihatin dengan banyaknya temuan ikan laut mengandung formalin atau bahan pengawet berbahaya. Ia meminta masyarakat Bojonegoro agar lebih berhati- hati mengonsumsi ikan laut.

”Benar saya telah meminta ke Dinkes Bojonegoro melakukan uji lab ikan yang dijual di pasaran. Setelah diketahui hasilnya positif mengandung formalin tentu kami sangat prihatin,” ujar Suyoto. Ia berharap Dinkes Bojonegoro segera meningkatkan edukasi kepada masyarakat dan pedagang agar menjual ikan laut dengan baik dan layak konsumsi.

Mengingat ikan yang mengandung formalin itu jika dikonsumsi dapat menimbulkan penyakit. ”Saya harap masyarakat agar hati-hati dalam mengonsumsiikan. Carilahikanyangbersih dan menyehatkan,” ujar Kang Yoto, panggilan akrab Suyoto. Kepala Seksi (Kasi) Penyehatan Lingkungan Dinkes Bojonegoro, Mohamad Sholeh mengatakan, untuk mengenali ikan laut yang berformalin itu bisa dilihat dari beberapa tanda di antaranya jika ada ikan tidak dihinggapi lalat maka dipastikan mengandung formalin.

Selain itu, ikannya kaku, berwarna putih, dan ketika diberikan pada kucing, maka kucing tidak mau memakannya. ”Itu salah satu cara awal untuk mengetahui ikan laut yang berformalin,” katanya. Sementara ikan laut yang mengandung formalin ditemukan Dinkes Bojonegoro di antaranya cumi-cumi, ikan segar, teri, udang segar, dan ikan layur kuning.

Sejumlah ikan itu diambil dari Pasar Besar Bojonegoro. Selain itu, Dinkes juga mengambil sampel ikan pindang yang dijual keliling oleh pedagang di Desa/Kecamatan Bubulan, Bojonegoro. Hasilnya juga positif mengandung formalin. Berbagai jenis ikan itu diduga berasal dari Tuban, Lamongan, dan Rembang.

Sebelumnya, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro telah mengambil contoh beberapa jenis ikan laut dari Pasar Besar Bojonegoro. Has-ilnya sekitar 80% mengandung formalin.

Muhammad roqib
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3657 seconds (0.1#10.140)