Ratusan Karyawan Freeport Blokade Jalan

Rabu, 01 Oktober 2014 - 11:55 WIB
Ratusan Karyawan Freeport Blokade Jalan
Ratusan Karyawan Freeport Blokade Jalan
A A A
TIMIKA - Buntut dari kecelakaan yang menewaskan empat karyawan PT Freeport Indonesia, ratusan karyawan memblokade jalan menuju pertambangan.

Aksi blokade jalan itu terjadi Rabu (1/10/2014) mulai pukul 02.15 WIT. Yang diblokade adalah jalan depan Kantor Security Ridge Camp Mile 72 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Aksi blokade jalan itu dilakukan 350 orang karyawan yang dikoordinatori Julius Mairuhu. Mereka menuntut manajemen PT Freeport Indonesia untuk menyelesaikan proses investigasi terhadap kecelakaan kerja yang terjadi di area Grasberg.

Awalnya, aksi blokade jalan yang dimulai pukul 02.15 WIT itu hanya dilakukan 50 karyawan. Mereka menggunakan empat balok kayu, bendera Merah Putih, dan satu kontainer. Mereka memblokade jalan agar kendaraan dan karyawan yang bekerja pagi hari tidak bisa melintas.

Pukul 03.00 WIT, karyawan yang ikut memblokade jalan bertambah menjadi 150. Setengah jam kemudian, pengamanan dari Satgas Amole dan Security QRF dipimpin Nurman Sunusi (Gensupt Security) tiba di tempat dan melakukan pengamanan.

Saat itu pula, karyawan yang akan bekerja dihalau oleh karyawan yang melakukan blokade jalan. Mereka diminta bergabung dalam aksi tersebut.

Pukul 03.45 WIT, karyawan mendirikan tenda di tengah jalan. Selanjutnya, pada pukul 03.50 WIT, Kapolsek Tembagapura AKP Sudirman beserta tujuh orang anggotanya tiba di area aksi dan melakukan koordinasi dengan Nurman Sunusi. Kapolsek memonitor aksi karyawan tersebut.

Pukul 04.30 WIT, satu peleton Tim Gegana Satgas Amole tiba di area aksi selanjutnya melakukan pengamanan. Pada pukul 06.15 WIT, Anis Natkime, Ketua Tokoh Masyarakat Amungme di lingkungan PT Freeport Indonesia didampingi Kapolsek Tembagapura dan Nurman Sunusi menemui massa.

Mereka meminta karyawan tidak melakukan aksi blokade jalan karena manajemen PT Freeport Indonesia (PT FI) sedang menginvestigasi peristiwa kecelakaan tersebut.

Anis Natkime juga meminta agar karyawan mengerti dan menghargai dirinya. Menurutnya, tidak boleh ada aksi blokade jalan. "Kalian harus hargai saya. Jalan ini harus dibuka," kata Anis.

Pukul 06.45 WIT, karyawan yang memblokade jalan marah lalu meninggalkan Anis Natkime. Selanjutnya, terjadi adu mulut.

Pukul 07.00 WIT, Joko Basyuni (EVP PT FI) dan Pieter Sibarani (VP PT FI), tiba di area dan melakukan koordinasi dengan massa. Mereka meminta tuntutan karyawan ditulis sehingga manajemen dapat mempertimbangkan langkah apa yang perlu diambil dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Pada Pukul 07.30 WIT, massa membentuk dua kubu dengan persentase 30 persen karyawan Suku Amungme dan pendukung hak ulayat tanah Amungme, pimpinan Anis Natkime yang menginginkan tidak boleh ada aksi blokade jalan. Sementara, 70 persen massa dari kumpulan karyawan ngotot jalan tidak boleh dibuka dan harus ada solusi dari manajemen.

Hingga pukul 08.00 WIT, massa masih menduduki jalan. Akibatnya, karyawan yang akan berangkat kerja stanby di area Mil 72.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3839 seconds (0.1#10.140)