Geger, pria bawa bom 15 kg ke polsek di Aceh

Sabtu, 31 Agustus 2013 - 14:43 WIB
Geger, pria bawa bom 15 kg ke polsek di Aceh
Geger, pria bawa bom 15 kg ke polsek di Aceh
A A A
Sindonews.com - Markas Polisi Sektor Ingin Jaya, Aceh Besar kedatangan tamu yang sempat membuat geger. Seorang pria membawa bom ke kantor polisi yang berada persis di kompleks pertokoan itu.

Pria yang belakangan diketahui bernama Fajri (24) membawa bom seberat 15 Kilogram dengan tangan telanjang. Aparat polisi yang bertugas sempat ketakutan melihat gelagat pemilik Ceudah Doorsmer di kawasan Bundaran Lambaro itu.

"Ada-ada saja orang Aceh nekat sekali, bom dibawa sambil dipeluk seperti buah kates," kata Kapolsek Ingin Jaya, Aceh Besar, AKP Ibrahim Prades, Sabtu (31/8/2013).

Fajri bukan teroris yang ingin mengacak-acak Polsek. Ia sendiri sebenarnya ingin menyerahkan bom tersebut ke pihak berwenang. "Bom ini dapat dibelakang doorsmer saat saya sedang bersih-bersih," aku Fajri pada polisi.

Sebelumnya menurut Ibrahim, ada anggota polisi yang mendapat telepon dari warga bahwa ada temuan bom. Takut bom meledak di tangan warga, ia langsung perintahkan anggotanya ke lokasi.

"Anggota saya sampai ke lokasi, eh bom nya sudah dibawa kemari," kata Ibrahim.

Bom sebesar 30 x 15 centimeter itu lalu di letakkan di perkarangan, petugas menutupnya dengan meja agar tidak panas. Diyakini bom yang ditemulan pukul 09.30 WIB tersebut masih aktif.

Menurut Ibrahim bom itu merupakan sisa peninggalan perang dunia ke dua. Ia mensinyalir, bom yang ditemukan merupakan jenis bom yang dilemparkan dengan mengunakan pesawat tempur.

"Di sini sering ditemukan bom peninggalan perang dunia ke dua, dulu warga buat pondasi rumah juga dapat bom," kata Ibrahim.

Ibrahim menggaku tidak mengetahui kekuatan daya ledak bom tersebut, ia menghubungi tim penjinak bom Polda Aceh agar segera mengambil bom. Namun setelah dua jam menunggu bom belum juga diambil. "Waktu diantar kemari polisi yang takut," Ibrahim tersenyum.

Hingga pukul 13.00 WIB, bom itu masih berada di depan Polsek. Sementara di ujung bom sudah mulai mengeluarkan cairan. Ibrahim lantas meminta bawahannya memindahkan ke belakang Polsek ke tempat yang lebih teduh.

Ia pun mengimbau pada warga sekitar agar melaporkan temuan bom ke Polsek atau Polres terdekat dan jangan mengambil tindakan apapun sebelum petugas tiba. Menurutnya di Aceh pernah ditemukan bom sisa konflik yang meledak hingga menelan korban jiwa.

"Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya lapor ke polisi dulu," tegas Ibrahim.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0417 seconds (0.1#10.140)