Pasca Pilkada Bangkalan, Polri tarik personelnya

Sabtu, 22 Desember 2012 - 04:59 WIB
Pasca Pilkada Bangkalan, Polri tarik personelnya
Pasca Pilkada Bangkalan, Polri tarik personelnya
A A A
Sindonews.com - Penarikan petugas keamanan pasca pelaksanaan Pilkada Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim), pada 12 Desember lalu, kembali dilakukan. Terkini, setelah situasi keamanan berangsur pulih dan kondusif, ribuan personel dari beberapa satuan Polri ditarik ke masing-masing markasnya semula.

Informasi yang diperoleh dari Polres Bangkalan. Penarikan pasukan Polri secara berangsur tersebut sudah mencapai sebanyak 1.385 personel. Ribuan pasukan tersebut, sebelum dikembalikan ke markas masing-masing, terlebih dahulu dilepas dengan cara upacara.

“Ribuan personel kembali pada ke satuan masing-masing, lantaran kondisi mulai berangsur kondusif, dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya,” ujar Kabag Ops Polres Bangkalan, Kompol Abdul Rokhim, di Bangkalan, Madura, Jatim, Jumat (21/12/2012).

Rokhim merinci, ribuan personel yang telah kembali ke markas masing-masing meliputi sebanyak 500 personel Brimob dari Mabes (Kelapa Dua), disusul 500 personel Brimob dari Jawa Tengah (Jateng) dan 100 personel Brimob dari porong. Selanjutnya, 100 personel dari jajaran Polres Malang, 100 personel dari Polres Situbondo, serta 85 personel penjinak bom (jibom)

Menurutnya, meski kondisi Kabupaten Bangkalan saat ini sudah terlihat mulai kondusif. Penarikan pasukan tidak dilakukan sekaligus, sebaliknya dilakukan secara bertahap. Baru setelah kondisi benar-benar kondusif, maka anggota yang BKO tersebut akan ditarik semua.

“Sementara untuk saat ini, yang masih tinggal di sini (Bangkalan) berasal dari Dalmas Polda Jatim sebanyak 1 SSK dan 1 SSK dari Brimob Polda Jatim,” ucapnya.

Rohkim menambahkan, tidak hanya Dalmas dan Brimob dari Polda Jatim saja. Hampir seluruh jajaran Polres Bangkalan, hingga ke tingkat Polsek juga masih terus melakukan pengamanan, meski tergolong sudah kondusif. Itu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diiinginkan bersama.

“Kami tetap meningkatkan keamanan, meski sudah mulai berangsur aman dan terkendali. Ini demi kenyamanan bersama,” urai Rokhim.

Sementara itu, Ketua LSM Jimbaran M Taufan menyatakan, situasi Kabupaten Bangkalan sempat mencekam dan membuat psikologis warga terganggu. Bila sekarang aparat kepolisian tersebut sudah mulai ditarik, dia mengaku memang harus dilakukan karena bisa mengurangi beban psikologi warga, khususnya yang ada di desa-desa.

“Jumlah petugas keamaan yang mencapai ribuan tersebut, sedikit banyak sudah menggangu psikologis masyarakat. Syukurlah kalau sudah mulai ditarik,” ucapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1170 seconds (0.1#10.140)