Dinkes Subang, persiapkan hewan kurban sehat

Rabu, 26 September 2012 - 17:17 WIB
Dinkes Subang, persiapkan hewan kurban sehat
Dinkes Subang, persiapkan hewan kurban sehat
A A A
Sindonews.com - Jelang hari raya Idul Adha yang jatuh pada 26 Oktober 2012 mendatang, Dinas Peternakan Subang telah mempersiapkan beberapa program khusus terkait penanganan penyakit hewan kurban.

Beberapa kegiatan itu, sosialisasi atau penyuluhan terhadap penyakit hewan menular, seperti anthrax dan Vaksinasi hewan rentan anthrax. Upaya ini dilakukan di 80 desa yang ada di Kabupaten Subang.

"Jauh-jauh hari sebelumnya, Kami telah melakukan pengamatan dan penyidikan terhadap penyakit hewan kurban. Untuk mengantisipasi itu, kami telah melakukan vaksinasi terhadap 16 ribu hewan kurban yang dilakukan di 80 desa di kabupaten Subang," ucap Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Subang Agus Sugama saat ditemui, Rabu (26/9/2012).

Menurutnya, daerah rawan anthrax di Kabupaten Subang itu berada di tujuh kecamatan yakni, Kecamatan Dawuan, Kalijati, Ciater, Subang, Cisalak, Cibogo, dan Cipeundeuy.

Namun, pihaknya mengaku belum menemukan hewan ternak yang terinfeksi penyakit itu. "Sejauh ini kami belum mendapatkan temuan penyakit tersebut. Kami berharap itu tidak terjadi di daerah ini," ucap Agus.

Dari pengalaman musim Idul Adha tahun lalu, Kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Subang masih didominasi hewan kurban jenis domba. Tahun lalu, jelasnya, kebutuhan domba kurban di Subang mencapai 9.000 sampai 10.000 ekor.

Sedangkan untuk hewan kurban jenis sapi mencapai 900 hingga 1.000 ekor. "Untuk tahun ini, Kebutuhan hewan kurban di Subang tidak akan jauh dari tahun sebelumnya, relatif stabil," tambahnya.

Meskipun pihaknya hingga saat ini belum menemukan dan menerima laporan terkait penyakit anthrax pada hewan ternak, dia mengaku terus melakukan upaya penanganan terkait kesejahteraan hewan kurban.

Sejumlah kegiatan itu yakni pelatihan petugas penyembelih hewan kurban dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di luar pasar hewan.

"Untuk pelatihan petugas penyembelihan, kami akan melakukan koordinasi dengan pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau panitia penyelenggara kurban. Sedangkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang berada di pasar dan di luar pasar hewan biasanya kami lakukan pada H-7 hingga H+2," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengimbau kepada para penjual hewan kurban tetap memperhatikan kesejahteraan hewan kurban yang hendak dijualnya seperti kebutuhan makan minum hewan ternak serta perlindungan atap dan udara bagi hewan kurban.

"Ini tentunya menyangkut kepentingan masyarakat luas, oleh karena itu kondisi hewan kurban yang diperjualbelikan harus terpantau secara jelas," ucapnya.

Terpisah, salah seorang warga Panglejar, Kecamatan Subang, Iwan (40), berharap ada pemantauan lebih serius dari Pemerintah Daerah (Pemda) terkait porses penjualan hewan kurban di kabupaten Subang.

Dari pengamatannya pada tahun lalu, sejumlah pedagang yang menjual masih terlihat tidak memperhatikan kondisi hewan kurban yang dijualnya.

"Saya pada tahun lalu, banyak penjual hewan kurban yang berada di Pasar Panjang, Kelurahan Karanganyar,Kecamatan subang masih terlihat asal-asalan dalam menjual hewan kurban. Hal itu saya lihat dari ukuran dan usia hewan kurban yang didagangkan," ucapnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1246 seconds (0.1#10.140)