Diteror, Polisi Ciamis siagakan pasukan khusus

Kamis, 06 September 2012 - 22:42 WIB
Diteror, Polisi Ciamis siagakan pasukan khusus
Diteror, Polisi Ciamis siagakan pasukan khusus
A A A
Sindonews.com – Kepolisian Resort (Polres) Ciamis mengerahkan pasukan anti teror pasca ditemukan teror melalui sepucuk surat yang ditujukan untuk Polisi di Ciamis dan Banjar.

Pasukan anti teror yang dilengkapi senjata jenis SS1-V2 Sabhara, rompi anti peluru, seragam lengkap berikut alat komunikasi dan masing-masing mengunakan satu unit motor itu dikerahkan untuk berkeliling di wilayah perkotaan Ciamis.

Pasukan anti teror yang berjumlah sebanyak 14 personel, diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan kemahiran dalam penanganan dan antisipasi berbagai bentuk teror.

“Sekecil apapan bentuk teror jangan diremehkan. Dengan adanya surat ancaman yang ditujukan untuk polisi Banjar dan Ciamis, kami lebih inten melakukan kegiatan pengamanan dan patroli termasuk salah satunya mengerahkan pasukan anti teror,” kata Kepala Bagian Oprasional (Bagops) Polres Ciamis Kompol Sutisna di Pos Polisi Alun-alun Ciamis, Kamis (6/9/2012).

Pengerahan pasukan anti teror, selain untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat juga dilakukan untuk internal Polri atau ke dalam.

Sejak terjadi peristiwa terorisme di Solo, Jawa Tengah Polres Ciamis juga terus meningkatkan pengamanan terutama di jalur perbatasan dengan melakukan razia.

“Razia dilakukan dengan sasaran, pengeledahan senjata api, bahan peledak, senjata tajam, obat terlarang, berikut kelengkapan surat kendaraan,” terang Sutisna.

Berkaitan dengan aksi teror, kata Sutisna, sedikitnya terdapat enam pos polisi di jalur protokol Ciamis yang di jaga ketat setiap malam.

Peningkatan di enam titik pos polisi di jalur protokol dilakukan, karena enam titik pos polisi itu dinilai rawan menerima ancaman teror.

“Malam hari, Polisi bekerjasama dengan TNI meningkatkan patroli, khususnya di titik rawan enam pos polisi mulai dari Sindangkasih hingga Banjarsari,” tandas Sutisna.

Untuk lokasi lain bukan tidak di jaga, tetap di jaga namun tidak mendapat perhatian khusus karena kawasan itu relatif bisa diantisipasi sekalipun terjadi kemungkinan atau kekhawatiran terburuk.

“Patroli antisipasi teror juga dilakukan bersamaan dengan patroli yang sudah berjalan yaitu patroli penaganan C3. Terdiri dari penanganan kasus curat, curas dan curanmor,” pungkas Sutisna.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6152 seconds (0.1#10.140)