Diduga Minum Obat Aborsi dari Kekasih, Dwi Tewas di Kosan

Senin, 23 Mei 2016 - 16:58 WIB
Diduga Minum Obat Aborsi dari Kekasih, Dwi Tewas di Kosan
Diduga Minum Obat Aborsi dari Kekasih, Dwi Tewas di Kosan
A A A
KENDAL - Seorang gadis yang tengah hamil tewas tak lama setelah meminum cairan diduga berisi obat aborsi. Korban meninggal setelah mengalami pendarahan.

Informasi yang dihimpun, korban bernama Dwi Restutiani (26), warga asli Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.

Korban tewas di kamar kosnya di Taman Kelud Selatan nomor 10, Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (23/5/2016) dini hari.

"Korban dalam keadaan hamil, kami curigai meninggal tidak wajar," ungkap Kepala Subbagian Humas Polrestabes Semarang Kompol Suwarna, di Markas Polrestabes Semarang, Senin (23/5/2016).

Diketahui, korban pada Minggu 22 Mei 2016 sore datang ke kos bersama kekasihnya berinisial W, usai bepergian. Korban kemudian mandi.

Setelah itu, diberi minuman air mineral yang di dalamnya ada huruf arab. "Pacarnya pulang," kata Diah Arum (24),salah satu saksi yang juga teman kos korban.

Ternyata, setelah minum air mineral yang dibawa W, kesehatan korban malah memburuk. Dimana korban terus merintih kesakitan sembari memegang perutnya.

Dari selangkangannya mengalir darah segar, diduga keguguran. Korban terus mengalami pendarahan. "Korban sampai tidak bisa tidur," tambah Astuti (24), saksi lainnya.

Teman-teman kosnya tak bisa berbuat banyak mengetahui adanya insiden itu. Hingga akhirnya, Senin dini hari, korban menghembuskan nafas terakhirnya.

Informasi ini sampai ke kepolisian, ditindaklanjuti oleh Polsek Gajahmungkur Semarang dan Tim Unit Identifikasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Semarang.

Petugas melakukan pemeriksaan, mengevakuasi jenazah ke RSUP dr Kariadi dan mengumpulkan sejumlah bukti di TKP.

Kompol Suwarna menambahkan, pihaknya sejauh ini juga masih mencari tahu keberadaan kekasih korban pascainsiden itu. Soal jenazah, ditindaklanjuti tim medis dengan proses otopsi.

"Untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Kita tunggu hasil autopsinya, proses penyelidikan masih berlangsung," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4957 seconds (0.1#10.140)