Api Mengamuk di Pasar Cirebon, Ribuan Kios Pedagang Ludes

Minggu, 15 Mei 2016 - 18:22 WIB
Api Mengamuk di Pasar Cirebon, Ribuan Kios Pedagang Ludes
Api Mengamuk di Pasar Cirebon, Ribuan Kios Pedagang Ludes
A A A
CIREBON - Sedikitnya 1.200 pedagang Pasar Pasalaran Weru, Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, kehilangan tempat berjualan setelah api melalap pasar tersebut, Sabtu 14 Mei 2016 malam.

Sayangnya, tuntutan pedagang agar dibangun pasar darurat sebelum Ramadan, direspon pesimis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.

Berdasarkan informasi, kebakaran bermula dari api yang pertama kali diketahui di salah satu kios sayuran Blok E milik Andi, warga Desa Gresik, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon.

Kebakaran tersebut diketahui seorang petugas keamanan, Udi Wahyudi, warga Desa Kalideres, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.

Udi sendiri menjadi salah satu saksi dan mengatakan, kebakaran diketahui kala dirinya tengah bertugas menjaga pasar.

"Saya sedang keliling di dalam pasar untuk mengontrol kios-kios dan melihat api di dalam kios sayuran di bagian atap," katanya.

Dia kemudian berusaha membuka pintu kios (rolling door) tersebut, sayang api sudah membesar. Diduga, asal mula kebakaran akibat korsleting istrik atau hubungan arus pendek.

Meski saat kejadian gerimis turun, air hujan tersebut tak sampai mampu meminimalisir api sejak awal mula berkobar. Akibatnya, api pun perlahan namun pasti merembet ke kios sekitarnya hingga meluluhlantakkan seluruh isi pasar.

Ratusan pedagang yang mengetahui tempat usahanya terancam api, sempat nekat mencoba menerobos api untuk menyelamatkan barang-barang dagangannya.

Sayang, usaha mereka tak banyak membuahkan hasil. Mereka pun nyaris kehilangan seluruh barang dagangannya.

Sedikitnya 15 unit mobil pemadam kebakaran (damkar), termasuk dari Pemerintah Kota Cirebon, sejumlah pihak swasta, maupun satu unit mobil water cannon milik Polres Cirebon, dan bantuan masyarakat sekitar, dikerahkan untuk memadamkan api.

Pemadaman memakan waktu lama hingga sekitar pukul 21.30 api berhasil dijinakkan. Hujan cukup deras yang turun belakangan turut membantu petugas memadamkan api.

Menurut Ketua IPPS Pasar Pasalaran Uus Ruhyat, kebakaran telah melalap 95% isi pasar. Sedikitnya 600 kios, 300 los, dan 200 tempat berjualan klemprakan, habis terbakar.

"Hanya sedikit kios yang tersisa, terutama di bagian depan pasar. Sebagian besar terbakar habis," katanya.

Pihaknya memperkirakan total kerugian mencapai Rp100 miliar. Kerugian itu terhitung besar mengingat sehari sebelum kebakaran para pedagang baru saja berbelanja seluruh kebutuhan.

Sementara ini, kata dia, para pedagang mendirikan pasar darurat di depan pasar. Rencananya, pasar darurat kemudian akan didirikan di sekitar Terminal Weru, tak jauh dari pasar semula.

"Para pedagang minta sebelum bulan puasa pasar darurat sudah ada. Untuk pasar permanen nanti minta anggaran ke pemerintah pusat dengan anggaran revitalisasi," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, Eka Hamdani meyakinkan, kebakaran akibat korsleting listrik.

Dari kebakaran yang terjadi banyak ditemui material yang mudah terbakar, di antaranya kayu dan instalasi listrik yang tersambung sembarangan. "Ini yang menyebabkan api cepat merembet," cetusnya.

Dia berjanji akan mendatangi langsung kementerian untuk meminta angaran revitalisasi. Menurutnya, dibutuhkan dana lebih dari Rp10 miliar untuk merevitalisasi Pasar Pasalaran.

Disinggung tuntutan pedagang yang meminta dibangun pasar darurat di Terminal Weru sebelum ramadan, pihaknya tak bisa menjanjikan.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7501 seconds (0.1#10.140)