Pendaki Gunung Merapi Dilarang Membuat Api Unggun

Kamis, 28 April 2016 - 19:37 WIB
Pendaki Gunung Merapi Dilarang Membuat Api Unggun
Pendaki Gunung Merapi Dilarang Membuat Api Unggun
A A A
BOYOLALI - Para pendaki yang naik ke Gunung Merapi dilarang membuat api unggun. Mereka juga diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan guna mencegah kebakaran.

Koordinator Tim SAR Barameru Merapi Syamsuri mengatakan, pesan larangan telah dipasang di dekat pintu jalur pendakian di Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali. Larangan diberlakukan guna mencegah peristiwa kebakaran di jalur pendakian maupun kawasan hutan lindung Merapi beberapa waktu lalu. Para pendaki juga dilarang sampai ke puncak.

“Pendaki hanya boleh sampai Pasar Bubrah. Pendakian ke puncak Merapi hanya untuk kepentingan penelitian,” ungkap Syamsuri, Kamis (28/4/2016). Aktivitas pendakian dilarang sampai puncak karena pascaerupsi 2010 lalu, bebatuan sangat labil.

Sehingga kondisinya sangat berbahaya bagi pendaki. Jangan sampai, peristiwa pendaki jatuh ke kawah Merapi kembali terulang. Saat libur panjang pekan depan, diprediksi jumlah pendakian akan meningkat tajam.

Meski demikian, tidak ada pembatasan pendaki yang akan naik ke gunung teraktif di dunia tersebut. Pembatasan hanya diterapkan pada libur peringatan hari kemerdekaan dan tahun baru. Sebab kedua moment tersebut jumlah pendaki mencapai ribuan.

Koordinator Perlindungan dan Pengamanan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Kurnia Adi Wirawan mengatakan, pihaknya mengimbau agar para pendaki yang naik tidak berbuat ceroboh saat menyalakan atau mematikan api unggun.

Mereka diminta tidak meninggalkan bara api begitu saja saat pendakian. Sebab ada indikasi, kebakaran yang terjadi di dekat jalur pendakian beberapa bulan lalu karena pendaki tidak mematikan api unggun sampai padam. “Kami juga mengingatkan warga yang tinggal di lereng gunung untuk tidak membakar rumput sembarangan,” tandas Kurnia Adi Wirawan.

Kebakaran di kawasan hutan Gunung Merbabu di perbatasan Boyolali-Salatiga, disinyalir karena ada warga yang membakar rumput dan tidak dimatikan. Menjelang musim kemarau, pihaknya bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) akan meningkatkan intensitas patroli di jalur pendakian dan kawasan hutan Merbabu. “Kami juga akan melakukan kampanye pencegahan kebakaran hutan kepada warga lereng gunung," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9898 seconds (0.1#10.140)