Perpustakaan Terapung Pertama di Sumsel Beroperasi

Selasa, 05 Januari 2016 - 16:15 WIB
Perpustakaan Terapung Pertama di Sumsel Beroperasi
Perpustakaan Terapung Pertama di Sumsel Beroperasi
A A A
MUARABELITI - Perpustakaan terapung di objek wisata Danau Aur di Kecamatan Sumber Harta, Kabupaten Musi Rawas (Mura) dioperasikan. Para pengunjung dimanjakan dengan koleksi buku-buku sambil menikmati wisata air.

Kepala Badan Perpustakaan Provinsi Sumsel Kabul Aman mengatakan, perpustakaan terapung yang dioperasikan ini satu-satunya perpustakaan di Provinsi Sumsel.

Ini terobosan kreatif Pemkab Mura melalui Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi meningkatkan budaya dan kegemaran membaca para generasi muda dan orang tua. Sebab, dikolaborasikan dengan sarana rekreasi di areal objek wisata.

"Kami bangga. Perpustakaan ini menjadi terobosan baru dimana anak-anak dan orang tua berekreasi tetapi bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari perpustakaan yang ada di lokasi objek wisata Danau Aur," jelas Kabul Aman saat melihat pengoperasian perpustakaan terapung di objek wisata Danau Aur, Selasa (5/1/2016).

Menurutnya, pembangunan perpustakaan terapung ini dilihat dari besarnya animo masyarakat yang datang di Danau Aur.

Apalagi mereka yang datang biasanya para anak-anak dan kalangan usia sekolah. Sehingga, di lokasi objek wisata juga mereka dapat mengakses buku-buku dan menikmati fasilitas internet secara gratis.

"Kami harapkan kemajuan dan pertumbuhan perpustakaan yang terjadi dapat meningkatkan budaya dan gemar membaca di masyarakat. Dan para orang tua juga dapat mengajarkan anak-anaknya mendatangi perpustakaan," jelas dia.

Sementara itu, Penjabat Bupati Mura, H Riki Junaidi mengatakan, Pemkab Mura memberikan apresiasi besar terhadap pembuatan perpustakaan terapung.

Apalagi ini satu-satunya di Sumsel. Pembuatan perpustakaan terapung ini bertujuan menumbuhkembangkan minat baca dan mengajak masyarakat mendapatkan informasi apapun bentuknya dari perpustakaan.

Apalagi lokasi perpustakaan berada di wilayah objek wisata selain berwisata dan memanfaatkan waktu membaca serta mencari ilmu di perpustakaan yang telah disediakan.

"Saya mengakui minat membaca masyarakat dan anak-anak masih rendah. Tetapi dengan berbagai fasilitas pendukung dan pembangunan perpustakaan menarik minat dan kegemaran masyarakat khususnya anak-anak membaca serta mendapatkan ilmu pengetahuan di perpustakaan," timpal Riki.

Selain itu, untuk pengembangan perpustakaan ke sistem digital masih belum dapat dilakukan di Mura. Mengingat kondisi dan geografis wilayah yang ada. Beda dengan perpustakaan yang berada ditingkat perkotaan.

"Kami harapkan dengan berbagai terobosan kolaborasi antara berbagai instansi seperti Pariwisata, Dishubkominfo, kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi serta instansi lainnya. Kemajuan perpustakaan yang ada dapat meningkatkan budaya dan kegemaran membaca di masyarakat, " ujar Riki.

Sedangkan, Ketua DPRD Kabupaten Mura, Yudi Fratama mengatakan dewan memberikan apresiasi tinggi kepada SKPD terkait dalam mengembangkan berbagai langkah dan inovasi di objek wisata Danau Aur.

Apalagi pembangunan perpustakaan terapung. Ini pengembangan cukup strategis karena sambil berekreasi masyarakat dapat membaca dan mendapatkan ilmu pengetahuan.

"Dewan berikan apresiasi besar untuk pengembangan-pengembangan ilmu pengetahuan di masyarakat yang dilakukan di objek wisata Danau Aur," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3784 seconds (0.1#10.140)