Lava Bantal Dijadikan Satu Kawasan dengan Candi Abang

Kamis, 22 Oktober 2015 - 05:00 WIB
Lava Bantal Dijadikan Satu Kawasan dengan Candi Abang
Lava Bantal Dijadikan Satu Kawasan dengan Candi Abang
A A A
SLEMAN - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lava Bantal yang ada di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana menjadikan objek tersebut menjadi satu kawasan dengan Candi Abang, Goa Jepang, dan Embung. Hal ini diharapkan bisa lebih banyak menarik minat wisatawan.

Salah satu anggota Pokdarwis, Eni Dwi Astuti, warga dari Desa Jogotirto, Kalasan, mengatakan rencana tersebut sudah dimusyawarahkan dan diajukan ke instansi terkait. "Atas permintaan Pokdarwis kami sendiri," kata dia saat ditemui, Rabu (21/10/2015).

Untuk pengelolaan tiket masuknya, nanti dilakukan dalam satu Pokdarwis yang berasal dari beberapa desa, yaitu Desa Jogotirto, Desa Kalitirto, dan Desa Tegaltirto.

"Letak antara satu objek wisata dengan lainnya kan berdekatan. Embung ikut Tegaltirto, Lava Bantal di Kalitirto, dan Candi Abang serta Goa Jepang di Jogotirto. Satu tiket masuk, rencananya untuk keseluruhan," tuturnya.

Lava Bantal merupakan objek wisata alam berupa situs gunung api purba yang usianya lebih tua dari gunung api purba Gunung Nglanggeran di Gunungkidul.

Di lokasi ini, wisatawan dapat melihat bongkahan-bongkahan batu sisa erupsi gunung api tersebut. Selain itu juga menampilkan kesejukan alam yang masih terjaga, serta derasnya aliran sungai yang membelah situs tersebut.

Menurut warga Desa Tegaltirto Irianto di hari biasa rata-rata orang yang berkunjung ke wisata ini ada 25 orang. "Belum lagi saat akhir pekan atau hari libur. Biasanya orang-orang luar kota. Lebih kalau seratus orang," ujarnya.

Dengan adanya tambahan objek wisata seperti Embung, Candi Abang, dan Goa Jepang, otomatis akan lebih menarik lagi untuk dikunjungi. "Menunggu nanti pembangunan saluran air ke Embung sudah jadi," tuturnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan, pihaknya masih belum memastikan apakah nantinya bisa dilakukan seperti itu.

"Keinginannya memang begitu. Tapi master plan-nya saja baru bulan ini dikerjakan," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5311 seconds (0.1#10.140)