Kerusuhan Aceh Singkil, Menkopolhukam Akui Intelijen Kecolongan

Kamis, 15 Oktober 2015 - 15:16 WIB
Kerusuhan Aceh Singkil, Menkopolhukam Akui Intelijen Kecolongan
Kerusuhan Aceh Singkil, Menkopolhukam Akui Intelijen Kecolongan
A A A
JAKARTA - Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan mengakui pihak intelijen negara kecolongan sehingga terjadi kerusuhan di Kabupaten Aceh Singkil yang berujung pembakaran rumah ibadah.

Luhut mengatakan, intelijen baru mengetahui setelah kerusuhan yang diduga menyebabkan tiga rumah ibadah terbakar, satu korban meninggal dan empat luka-luka itu terjadi. "(Intelijen) tidak (tahu). Baru beberapa hari," tandasnya.

Namun demikian Luhut membantah jika intelijen negara dikatakan lemah mengantisipasi kasus tersebut.

"Tidak ada itu (kelemahan). Kita sudah tahu dari beberapa hari. Kita sudah meminimalkan keadaan itu. Namun, masih ada hal-hal yang kita tidak bisa hindari," ujar Luhut di usai menghadiri pelantikan tiga deputi KPK, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Meski enggan disebut intelijen negara lemah, Luhut mengakui pihaknya 'kecolongan' dalam insiden tersebut. Sehingga kerusuhan itu tak dapat dihindarkan.

Adapun terkait dugaan keterlibatan sejumlah pihak termasuk dugaan keterlibatan ormas keagamaan tertentu, Luhut enggan berandai-andai. Menurut dia, kasus Aceh Singkil masih dalam pengusutan pihak kepolisian.

"Saya sudah dengar (dugaan-dugaan) itu, belum mau berandai-andai, masih mendalami lagi. Karena ternyata masih banyak masalah internal. Bukan hanya masalah gereja. Kita harus cermati masalah itu," pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6115 seconds (0.1#10.140)