Desa Antinarkoba Diteror Bom Rakitan, 8 Warga Terkena Ledakan

Senin, 10 Agustus 2015 - 18:57 WIB
Desa Antinarkoba Diteror Bom Rakitan, 8 Warga Terkena Ledakan
Desa Antinarkoba Diteror Bom Rakitan, 8 Warga Terkena Ledakan
A A A
LHOKSEUMAWE - Delapan warga Ujung Pacu, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, mengalami luka-luka terkena bom rakitan ketika sedang berkumpul di pos siskamling, Sabtu 8 Agustus 2015 malam.

Bom tersebut diduga sengaja diletakkan oleh kelompok narkoba untuk menakutkan warga agar tidak meronda pada malam hari.

Seluruh koran ledakan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) PT Arun untuk mendapatkan pertolongan medis. Di antara para korban, Sulaiman (21) merupakan korban yang menderita luka paling parah.

Sulaiman mengalami luka robek di bagian pelipis mata kiri dan dagu. Bagian luka korban terpaksa dijahit oleh tim medis. Sementara tujuh korban lainnya mengalami luka di bagian tangan, betis, dada, dan muka.

Bom rakitan yang dipasang di bawah pos jaga oleh orang tak dikenal ini meledak ketika warga sedang berkumpul di pos jaga dan melihat benda yang dicurigai sebagai bom ditutupi dengan kantong plastik.

M Yunus, salah seorang korban bom rakitan mengatakan, saat kejadian dirinya sedang melihat-lihat benda yang dicuriga bom itu dan tidak lama kemudian bom tersebut meledak mengenai dirinya.

Menurut Yunus, saat itu dirinya sedang berkumpul di pos siskamling untuk meronda malam dan bom rakitan tersebut meledak sendiri yang berjarak sekitar lima meter dari dirinya.

Sementara itu, Dokter RS PT Aru Rijalul Fikri mengatakan, dari delapan korban, satu orang yang bernama Sulaiman mengalami luka serius sehingga terpaksa di rawat inap. Namun begitu, tidak ada pecahan bom yang masuk ke dalam tubuh korban.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, kedelapan korban tersebut diketahui bernama Sulaiman (21), M Yunus (58), Tarmizi (43), Rahmadi (27), Sulaiman A Rani (36), Umar (32), Sulaiman L (34), dan Khaidir (32).

Bom diduga sengaja diletakkan oleh kelompok narkoba, karena Desa Ujung Pacu saat ini dijadikan sebagai desa antinarkoba. Setiap malam warga meronda untuk mencegah masuknya narkoba ke desa mereka.

Sebelumnya, desa tersebut juga pernah diteror dua bom yang meledak di pinggir tambak. Namun tidak ada korban jiwa saat itu. Hingga kini, aparat Polres Lhokseumawe masih menyelidiki pelaku peneror bom tersebut.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6460 seconds (0.1#10.140)