Lapas Muaraenim Kekurangan Air Bersih

Kamis, 23 Juli 2015 - 03:04 WIB
Lapas Muaraenim Kekurangan Air Bersih
Lapas Muaraenim Kekurangan Air Bersih
A A A
MUARAENIM - Memasuki musim kemarau saat ini kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Muaraenim mengalami kekurangan air bersih akibat sumur yang ada di lapas tersebut mengalami kekeringan.

Kepala Lapas Klas IIB Muaraenim Imam Purwanto melalui Kepala Seksi Pengamanan Lapas Jauhari membenarkan jika saat ini kondisi sumur yang ada lapas tersebut kembali dilanda kekeringan.

Tentu saja akibatnya pasokan air untuk kebutuhan Lapas tidak ada sama sekali. Hanya saja untuk mengatasi persoalan tersebut, Bupati Muaraenim Muzakir Sai Sohar membantu dengan menyumbangkan empat tangki air per hari.

“Syukurnya kita mendapatkan bantuan sebanyak empat tangki perhari dengan kapasitas 4.000 liter per tangki. Di mana masing-masing pagi dan sore didatangkan dua tangki,” ujarnya, Rabu (22/7/2015).

Dengan kondisi tersebut menurutnya mau tidak mau penghuni atau warga binaan harus dibatasi atau berhemat dalam penggunaan air.

Jelas menurutnya empat tangki tersebut jauh dari kata cukup. Namun tidak ada pilihan lain, mau tidak mau kondisi tersebut harus dijalani.

“Jelas kita batasi, penggunaan air tidak sama dengan di kala musim hujan atau saat sumur yang ada pasokan airnya sedang banyak,” timpalnya.

Kondisi tersebut menurutnya sudah seringkali terjadi bahkan setiap musim kemarau. Selama bulan puasa lalu, menurutnya kondisi tersebut sudah terjadi.

Sumur yang ada di lapas tersebut menurutnya ada empat sumur biasa dan dua sumur bor. Dimana sebelumnya sumur bor ada empat, namun kini dua diantaranya sudah tidak berfungsi.

“Salah satu yang menjadi pemicu karena posisi kita di dataran tinggi, jadi kemarau sebentar saja sumur kita sudah kering,” jelasnya.

Sementara menurut Kepala Sub Seksi Registrasi dan Bimbingan Masyarakat (Kasubsi Regbimas) Adhiansyah kondisi kekurangan air tersebut jelas sangat menyulitkan.

Pasokan air sebanyak empat tangki per hari jelas sangat tidak cukup mengingat saat ini jumlah warga binaan di lapas tersebut sebanyak 873 orang.

Sementara kebutuhan dasar akan air di dalam lapas tersebut untuk skala tangki dengan kapasitas 4.000 liter, paling tidak membutuhkan tujuh tangki per hari.

“Sangat jauh dari cukup, karena jumlah warga binaan kita terkategori sangat padat dan jumlahnya yang masuk dengan yang keluar lebih banyak yang masuk,”tukasnya.

Dia menambahkan, warga binaan yang mendapatkan remisi keagamaan atau RK-1 sebanyak 6 479. Dari jumlah tersebut enam orang diantaranya mendapatkan remisi bebas.

Sementara yang bebas bersyarat sebanyak 33 orang. Dengan jumlah warga binaan yang sangat banyak tersebut jelas menurutnya kebutuhan akan air menjadi kebutuhan yang paling utama.

“Bisa dibayangkan mas, orang dengan jumlah lebih dari 800 orang hanya memiliki pasokan air sebanyak empat tangki, jelas jauh dari cukup dan layak,” tandasnya. (irhamudin sutan parmato)
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3557 seconds (0.1#10.140)