Bertemu Tokoh Sunda, TGB Zainul Majdi Bangun Silaturahmi dan Serap Aspirasi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, Dr Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, mengunjungi Kota Bandung, Rabu (18/1/2023). Kehadiran TGB di kota kembang ini, untuk bersilaturahmi dan menyerap aspirasi para tokoh adat Sunda.
Silaturahmi itu dilakukan TGB bersama salah seorang tokoh adat Sunda, Abah Tapadi Padumukan Sarapala, Jalan Kayu Agung No. 1, Buah Batu, Kota Bandung. Dalam silaturahmi tersebut, juga dihadiri Ketua Majelis Adat Sunda, Ari Mulia Subagja.
Pada kesempatan tersebut, TGB turut didampingi oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo, Feery Kurnia Rizkiansyah, dan Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat, Ferrari Nurrachadian.
Dalam kunjungan yang berlangsung penuh keakraban dan kehangatan ini, TGB mendengar langsung aspirasi dari masyarakat padepokan yang dipimpin oleh Abah Tapa ini, terkait keresahan masyarakat Sunda.
"Pada pagi hari ini saya bersama teman-teman dari DPP Partai Perindo, dan DPW Perindo Jawa Barat, bersilaturahmi ke Abah dan teman teman yang ada di padepokan di sini, sebagai bagian dari ikhtiar Perindo untuk bisa mendengar dan menyimak aspirasi dari seluruh masyarakat," tutur TGB, Rabu (18/1/2023).
Menurut TGB, Abah Tapa merupakan salah satu tokoh yang menaruh harapan besar terhadap generasi saat ini, terutama terkait bagaimana meneruskan amanah dari para pendiri bangsa.
"Kita tahu bahwa padepokan di sini, Abah Tapa dan bersama semua sahabat-sahabat di sini, adalah tokoh-tokoh yang sangat konsen, sangat peduli bagaimana Indonesia kita generasi sekarang ini, bisa meneruskan amanah dari para pendiri bangsa yang kita warisi, bukan hanya yang tertulis tapi juga nilai-nilai yang ada," katanya.
Selain itu, lanjut TGB, Abah Tapa juga mencurahkan kegalauannya tentang sistem politik saat ini yang dipandang sangat liberal. Sehingga, produk-produk demokrasi yang diwarisi para pendiri bangsa itu justru tersingkirkan.
"Persaudaraannya hilang berganti dengan kompetisi yang menghalalkan segala cara. Kemudian juga semua berujung pada materialisme, semua diukur dengan materi, hilangnya keadaban publik, orang ramai-ramai bicara tapi dengan nada kebencian dan tidak ada lagi kasih sayang. Itulah hal-hal yang kami serap dari beliau-beliau disini," papar TGB.
Karenanya, TGB mengaku sangat bersyukur bisa bertemu langsung, dan mendengar aspirasi dari masyarakat tentang kondisi yang dirasakan saat ini. "Karena bagi Perindo juga memang wacana-wacana politik yang kadang-kadang diwarnai oleh ujaran kebencian itu, harusnya sudah diganti dengan love speech. Ya ujaran-ujaran kasih sayang sesama anak bangsa, karena hakikatnya kita saling mengisi dan saling menghormati," tegas TGB.
"Jadi kami berterima kasih ada hal-hal fundamen yang tadi kami simak dengan sebaik-baiknya, mudah-mudahan dapat kami laksanakan di Partai Perindo," imbuh TGB.
Sementara itu, Abah Tapa mengaku sangat bahagia atas kunjungan TGB sehingga segala kegelisahan yang dirasakan warganya bisa langsung tersampaikan. "Saya sebagai tuan rumah di sini dengan kedatangan Tuan Guru Bajang ke sini, sangat-sangat bahagia dan berterima kasih atas segala kunjungan bersilaturahmi terhadap kami di sini, sehingga apapun yang menjadi unek-unek dari kami bisa tersampaikan lewat beliau di sini," tuturnya.
"Jadi apapun yang menjadi keinginan, apapun yang menjadi pemikiran semuanya hari ini, di pagi hari ini, kami sampaikan terhadap Tuan Guru Bajang segala apapun yang tadi kami sampaikan," sambungnya.
Abah Tapa juga mengaku, sangat tersentuh dengan amanat yang disampaikan TGB kepada dirinya. Dia menyebut, amanat tersebut tentang menjaga silataruhami. "Tuan Guru Bajang barusan menyampaikan kalau ada yang bersilaturahmi siapapun mohon terima. Subhanallah. Artinya, kami betul-betul tidak hanya menerima Perindo datang ke sini, siapapun saudara-saudara saya dari berbagai elemen apapun silahkan, jadi amanat yang sangat sangat menyentuh hati dari Tuan Guru Bajang," tandasnya.
Baca Juga
Silaturahmi itu dilakukan TGB bersama salah seorang tokoh adat Sunda, Abah Tapadi Padumukan Sarapala, Jalan Kayu Agung No. 1, Buah Batu, Kota Bandung. Dalam silaturahmi tersebut, juga dihadiri Ketua Majelis Adat Sunda, Ari Mulia Subagja.
Pada kesempatan tersebut, TGB turut didampingi oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo, Feery Kurnia Rizkiansyah, dan Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat, Ferrari Nurrachadian.
Baca Juga
Dalam kunjungan yang berlangsung penuh keakraban dan kehangatan ini, TGB mendengar langsung aspirasi dari masyarakat padepokan yang dipimpin oleh Abah Tapa ini, terkait keresahan masyarakat Sunda.
"Pada pagi hari ini saya bersama teman-teman dari DPP Partai Perindo, dan DPW Perindo Jawa Barat, bersilaturahmi ke Abah dan teman teman yang ada di padepokan di sini, sebagai bagian dari ikhtiar Perindo untuk bisa mendengar dan menyimak aspirasi dari seluruh masyarakat," tutur TGB, Rabu (18/1/2023).
Menurut TGB, Abah Tapa merupakan salah satu tokoh yang menaruh harapan besar terhadap generasi saat ini, terutama terkait bagaimana meneruskan amanah dari para pendiri bangsa.
"Kita tahu bahwa padepokan di sini, Abah Tapa dan bersama semua sahabat-sahabat di sini, adalah tokoh-tokoh yang sangat konsen, sangat peduli bagaimana Indonesia kita generasi sekarang ini, bisa meneruskan amanah dari para pendiri bangsa yang kita warisi, bukan hanya yang tertulis tapi juga nilai-nilai yang ada," katanya.
Selain itu, lanjut TGB, Abah Tapa juga mencurahkan kegalauannya tentang sistem politik saat ini yang dipandang sangat liberal. Sehingga, produk-produk demokrasi yang diwarisi para pendiri bangsa itu justru tersingkirkan.
"Persaudaraannya hilang berganti dengan kompetisi yang menghalalkan segala cara. Kemudian juga semua berujung pada materialisme, semua diukur dengan materi, hilangnya keadaban publik, orang ramai-ramai bicara tapi dengan nada kebencian dan tidak ada lagi kasih sayang. Itulah hal-hal yang kami serap dari beliau-beliau disini," papar TGB.
Karenanya, TGB mengaku sangat bersyukur bisa bertemu langsung, dan mendengar aspirasi dari masyarakat tentang kondisi yang dirasakan saat ini. "Karena bagi Perindo juga memang wacana-wacana politik yang kadang-kadang diwarnai oleh ujaran kebencian itu, harusnya sudah diganti dengan love speech. Ya ujaran-ujaran kasih sayang sesama anak bangsa, karena hakikatnya kita saling mengisi dan saling menghormati," tegas TGB.
"Jadi kami berterima kasih ada hal-hal fundamen yang tadi kami simak dengan sebaik-baiknya, mudah-mudahan dapat kami laksanakan di Partai Perindo," imbuh TGB.
Sementara itu, Abah Tapa mengaku sangat bahagia atas kunjungan TGB sehingga segala kegelisahan yang dirasakan warganya bisa langsung tersampaikan. "Saya sebagai tuan rumah di sini dengan kedatangan Tuan Guru Bajang ke sini, sangat-sangat bahagia dan berterima kasih atas segala kunjungan bersilaturahmi terhadap kami di sini, sehingga apapun yang menjadi unek-unek dari kami bisa tersampaikan lewat beliau di sini," tuturnya.
"Jadi apapun yang menjadi keinginan, apapun yang menjadi pemikiran semuanya hari ini, di pagi hari ini, kami sampaikan terhadap Tuan Guru Bajang segala apapun yang tadi kami sampaikan," sambungnya.
Abah Tapa juga mengaku, sangat tersentuh dengan amanat yang disampaikan TGB kepada dirinya. Dia menyebut, amanat tersebut tentang menjaga silataruhami. "Tuan Guru Bajang barusan menyampaikan kalau ada yang bersilaturahmi siapapun mohon terima. Subhanallah. Artinya, kami betul-betul tidak hanya menerima Perindo datang ke sini, siapapun saudara-saudara saya dari berbagai elemen apapun silahkan, jadi amanat yang sangat sangat menyentuh hati dari Tuan Guru Bajang," tandasnya.
(eyt)