Depresi Ibu Meninggal, Siswi SMK di Pasuruan Tabrakkan Diri ke Kereta Api

Kamis, 12 Januari 2023 - 15:29 WIB
loading...
Depresi Ibu Meninggal, Siswi SMK di Pasuruan Tabrakkan Diri ke Kereta Api
Siswi SMK di Kabupaten Pasuruan tewas tertabrak kereta api (KA) Penataran. Korban bernama Eka Widya Sari (18). (Ist)
A A A
PASURUAN - Siswi SMK di Kabupaten Pasuruan tewas tertabrak kereta api (KA) Penataran. Korban bernama Eka Widya Sari (18).

Peristiwa tragis itu terjadi di rel petak KM 18+4/5, Dusun Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan , Jawa Timur, Kamis (12/1/2023) pagi.

Dari informasi yang dihimpun, awalnya korban tengah berjalan kaki di rel dari rumahnya di Dusun Genengan, Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, ke Desa Karangsono. Tidak lama berselang, sekitar pukul 06.20 WIB, melintas KA Penataran jurusan Surabaya - Malang - Blitar.

Warga sekitar Eko Supriyono menuturkan, korban sempat diteriaki warga saat berjalan di rel, karena kereta api akan melintas. "Warga sudah meneriaki korban ada kereta api namun korban tidak mendengarkan dan terjadi lah kecelakaannya," kata Eko ditemui wartawan.

Korban pun seketika tewas di lokasi akibat tersambar KA Penataran yang melintas. Korban pun menderita luka berat di kepala, tangan kanan patah, dan luka di kaki kiri. Jenazahnya langsung dievakuasi ke RSUD Bangil.

Kapolsek Sukorejo AKP Safiudin menyatakan, dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa sebelum kejadian tabrakan, Eka ditinggal pergi ibunya yang meninggal dunia.

Semenjak ibunya meninggal dunia diduga korban mengalami kesedihan yang terlalu besar hingga akhirnya depresi. “Keterangan dari keluarganya, korban mengalami depresi karena ibunya meninggal,” ujar Safiudin.

Saat kesedihannya memuncak, kata dia, Eka pergi keluar dari rumahnya di Dusun Genengan sejak pagi buta. Eka berjalan kaki menyusuri pinggir rel kereta ke arah Dusun Karangsono, Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo.

Baca: Ratusan Pelajar di Ponorogo Hamil di Luar Nikah Akibat Pergaulan Bebas.

Dugaannya korban sudah merencanakan untuk mengakhiri hidupnya, sehingga memilih berjalan di pinggir rel kereta api dan tidak menghiraukan teriakan dari warga.

Petugas juga menemukan secarik kertas bertuliskan nomor ponsel ayah dan kakaknya. “Keterangan dari saudaranya korban juga sempat bilang ‘aku pingin melok ibuk’ (aku ingin ikut ibu),” ungkapnya.

Setelah kejadian, korban langsung dibawa ke RSUD Bangil sebelum akhirnya diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)