Gubernur Herman Deru Instruksikan Bangun Sarana IPAL di Jumputan
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi setiap kerajinan khas Sumsel karya masyarakat salah satunya yaitu kain jumputan. Hal tersebut diungkapkannya saat meninjau Pusat Kerajinan Kain Jumputan yang terletak di daerah 15 Ulu, Kertapati, Palembang, Minggu (12/07/2020) bersama Ketua Dekranasda Sumsel Febrita Lustia Herman Deru.
Sebagai bentuk apresiasinya, setelah berkeliling meninjau tempat tersebut, Gubernur Herman Deru (HD) langsung menginstruksikan dinas terkait untuk membuatkan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang memadai untuk para Pengrajin di kawasan tersebut sehingga, air limbah hasil produksi kain jumputan aman saat dibuang ke sungai.
"Saat ini teknologi pembuatan kain jumputan sudah maju namun ada yang patut kita banggakan bahwa pembuatannya tetap tidak memakai mesin, dari awal racikan pewarnaan sampai dengan finishing semua ditangani masyarakat di sekitar sini secara langsung," katanya.
HD mengatakan nantinya limbah hasil produksi rumahan akan diolah terlebih dahulu di IPAL sebelum dibuang ke sungai. Sehingga produksi bisa tetap berjalan tanpa harus merusak lingkungan.
"Ada juga hal yang kita perlu perkenalkan bahwa di wilayah Sumsel ini yang masih sangat setia meskipun dengan mesin tenun tradisional tapi mereka tidak goyah dan justru nilainya ada karena dikerjakan dengan tangan halus dari keluarga-keluarga yang mempertahankan kearifan lokal," katanya.
HD mengatakan bahwa Ia sangat mendukung aktifitas perekonomian yang juga selaras dengan kelestarian lingkungan dan tentu sangat mendukung sektor pariwisata di Sumsel.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel, Edward Chandra mengatakan IPAL nantinya akan dibuat terintegrasi. Dimana sekitar 100 pengrajin yang ada di kawasan tersebut dibuatkan saluran pembuangan limbah menuju IPAL untuk mengolah air buangan limbah produksinya.
"Kita akan langsung melakukan survey dan perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan IPAL tersebut. Sehingga bisa dianggarkan dalam waktu dekat.
Turut Hadir Kadis Budpar, Aufa Syahrizal, Kasat Pol PP, Aris Saputra, Kadis Kominfo, Achmad Rizwan, Kadis koperasi dan UMKM, Musiawati, Kadisdag, Kadisdag Sumsel, Iwan Gunawan Syahputra.
Sebagai bentuk apresiasinya, setelah berkeliling meninjau tempat tersebut, Gubernur Herman Deru (HD) langsung menginstruksikan dinas terkait untuk membuatkan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang memadai untuk para Pengrajin di kawasan tersebut sehingga, air limbah hasil produksi kain jumputan aman saat dibuang ke sungai.
"Saat ini teknologi pembuatan kain jumputan sudah maju namun ada yang patut kita banggakan bahwa pembuatannya tetap tidak memakai mesin, dari awal racikan pewarnaan sampai dengan finishing semua ditangani masyarakat di sekitar sini secara langsung," katanya.
HD mengatakan nantinya limbah hasil produksi rumahan akan diolah terlebih dahulu di IPAL sebelum dibuang ke sungai. Sehingga produksi bisa tetap berjalan tanpa harus merusak lingkungan.
"Ada juga hal yang kita perlu perkenalkan bahwa di wilayah Sumsel ini yang masih sangat setia meskipun dengan mesin tenun tradisional tapi mereka tidak goyah dan justru nilainya ada karena dikerjakan dengan tangan halus dari keluarga-keluarga yang mempertahankan kearifan lokal," katanya.
HD mengatakan bahwa Ia sangat mendukung aktifitas perekonomian yang juga selaras dengan kelestarian lingkungan dan tentu sangat mendukung sektor pariwisata di Sumsel.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel, Edward Chandra mengatakan IPAL nantinya akan dibuat terintegrasi. Dimana sekitar 100 pengrajin yang ada di kawasan tersebut dibuatkan saluran pembuangan limbah menuju IPAL untuk mengolah air buangan limbah produksinya.
"Kita akan langsung melakukan survey dan perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan IPAL tersebut. Sehingga bisa dianggarkan dalam waktu dekat.
Turut Hadir Kadis Budpar, Aufa Syahrizal, Kasat Pol PP, Aris Saputra, Kadis Kominfo, Achmad Rizwan, Kadis koperasi dan UMKM, Musiawati, Kadisdag, Kadisdag Sumsel, Iwan Gunawan Syahputra.
(atk)