BMKG Catat 483 Gempa Susulan Terjadi di Jayapura Papua
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Wilayah V Jayapura mencatat 483 kali gempa susulan hingga Jumat (6/1/2023) pukul 20.00 WIT. Dari kejadian tersebut, 42 kali gempa di antaranya dirasakan masyarakat.
Menurut Koordinator Observasi BBMKG Wilayah V Jayapura Danang Pamuji, hingga kini BMKG Jayapura belum dapat memprediksi sampai kapan gempa susulan akan terjadi.
"Masih terjadi gempa susulan sehingga masyarakat diminta tetap waspada," ujar Danang, Jumat (6/1/2023). Menurutnya, gempa pertama erjadi pada Senin dini hari (2/1/2023) yang menyebabkan kerusakan di sejumlah bangunan di Kota Jayapura.
Baca juga: Ya Ampun! Mobil Pengangkut Uang Terbalik di Padang Pariaman, Rp25,5 Miliar Bertebaran di Jalan
Petugas BMKG akan terus menginformasikan berbagai perkembangan yang terjadi sehingga masyarakat diminta tidak panik dan percaya dengan informasi yang tidak benar. "BMKG akan selalu mengupdate baik itu gempa maupun cuaca termasuk gelombang di laut sehingga masyarakat mengetahuinya," kata Danang.
Salah seorang warga, Martha yang tinggal di Dok V Jayapura mengaku sejak terjadinya gempa susulan keluarganya memilih tidur di ruang tamu guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Iya keluarga kami memilih tidur di ruang tamu daripada di kamar karena takut efek gempa," kata Martha.
Menurut Koordinator Observasi BBMKG Wilayah V Jayapura Danang Pamuji, hingga kini BMKG Jayapura belum dapat memprediksi sampai kapan gempa susulan akan terjadi.
"Masih terjadi gempa susulan sehingga masyarakat diminta tetap waspada," ujar Danang, Jumat (6/1/2023). Menurutnya, gempa pertama erjadi pada Senin dini hari (2/1/2023) yang menyebabkan kerusakan di sejumlah bangunan di Kota Jayapura.
Baca juga: Ya Ampun! Mobil Pengangkut Uang Terbalik di Padang Pariaman, Rp25,5 Miliar Bertebaran di Jalan
Petugas BMKG akan terus menginformasikan berbagai perkembangan yang terjadi sehingga masyarakat diminta tidak panik dan percaya dengan informasi yang tidak benar. "BMKG akan selalu mengupdate baik itu gempa maupun cuaca termasuk gelombang di laut sehingga masyarakat mengetahuinya," kata Danang.
Salah seorang warga, Martha yang tinggal di Dok V Jayapura mengaku sejak terjadinya gempa susulan keluarganya memilih tidur di ruang tamu guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Iya keluarga kami memilih tidur di ruang tamu daripada di kamar karena takut efek gempa," kata Martha.
(msd)