Cuaca Buruk, Penumpang di Pelabuhan Kalianget Akan Diangkut Pakai Kapal Perang
loading...
A
A
A
SUMENEP - Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menurunkan tim terpadu untuk membantu ratusan penumpang kapal yang tertahan di Pelabuhan Kalianget, akibat cuaca ekstrim dan gelombang tinggi. Kapal tidak bisa berlayar ke pulau tujuan, karena pihak syahbandar menutup sementara jalur pelayaran.
"Kita sudah menginstruksikan semua jajaran terkait seperti Sekda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bergerak menjaga masyarakat Sumenep yang masih menginap di pelabuhan karena tidak bisa menyeberang," kata Fauzi, Selasa (3/1/2023).
Fauzi pun sudah memetakan skenario darurat, apabila memang para penumpang tidak bisa diangkut kapal reguler yang berlayar dari pelabuhan Sumenep. Salah satunya adalah meminta bantuan TNI AL untuk mengevakuasi warga dengan menggunakan kapal perang.
"Jalan terakhir kalau harus pakai kapal perang mungkin buat surat ke Lanal untuk angkut penumpang," ujarnya.
Disisi lain, politisi PDI Perjuangan itu terus memonitor kondisi kesehatan warganya yang bermalam di pelabuhan. Tim kesehatan di kabupaten Sumenep terus bersiaga dan memberikan keperluan yang dibutuhkan penumpang.
"Tim kesehatan dimonitor setiap hari untuk kesehatan masyarakat dan Wajib dikasih vitamin," tambahnya.
Fauzi juga meminta agar Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep menjamin logistik dan kebutuhan penumpang. Di antaranya adalah pemberian makanan, obat-obatan dan air bersih agar penumpang yang tertahan tetap merasa nyaman.
"Pol PP harus ada yang menjaga di lokasi setiap hari. Takut terjadi gesekan, karena kalau orang sudah stres bisa terjadi salah paham," imbuhnya.
Dari peringatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, diperkirakan gelombang tinggi akan menghantam perairan di Jatim sampai tanggal 6 Januari 2023 mendatang.
"Kita sudah menginstruksikan semua jajaran terkait seperti Sekda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bergerak menjaga masyarakat Sumenep yang masih menginap di pelabuhan karena tidak bisa menyeberang," kata Fauzi, Selasa (3/1/2023).
Fauzi pun sudah memetakan skenario darurat, apabila memang para penumpang tidak bisa diangkut kapal reguler yang berlayar dari pelabuhan Sumenep. Salah satunya adalah meminta bantuan TNI AL untuk mengevakuasi warga dengan menggunakan kapal perang.
"Jalan terakhir kalau harus pakai kapal perang mungkin buat surat ke Lanal untuk angkut penumpang," ujarnya.
Disisi lain, politisi PDI Perjuangan itu terus memonitor kondisi kesehatan warganya yang bermalam di pelabuhan. Tim kesehatan di kabupaten Sumenep terus bersiaga dan memberikan keperluan yang dibutuhkan penumpang.
"Tim kesehatan dimonitor setiap hari untuk kesehatan masyarakat dan Wajib dikasih vitamin," tambahnya.
Fauzi juga meminta agar Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep menjamin logistik dan kebutuhan penumpang. Di antaranya adalah pemberian makanan, obat-obatan dan air bersih agar penumpang yang tertahan tetap merasa nyaman.
"Pol PP harus ada yang menjaga di lokasi setiap hari. Takut terjadi gesekan, karena kalau orang sudah stres bisa terjadi salah paham," imbuhnya.
Dari peringatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, diperkirakan gelombang tinggi akan menghantam perairan di Jatim sampai tanggal 6 Januari 2023 mendatang.
(san)