2 Gedung Pelatihan di Kolaka Utara Kumuh, Pj Bupati Sindir Disnakertrans
loading...
A
A
A
KOLAKA UTARA - Gedung pelatihan kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara tampak tidak terawat alias kumuh. Selain ruangan yang penuh sarang laba-laba, berdebu, juga digerogoti rumput liar yang merambat hingga ke rangka atap gedung.
Menyaksikan pemandangan ini, Pj Bupati Kolaka Utara memberikan sindiran keras kepada Disnakertrans. "Kita harus akui kalau Kolaka Utara itu daerah yang subur. Saking suburnya, rumput pun bisa tumbuh di besi (rangka jendela)," sindir Pj Bupati Kolut, Parinringi saat giat pembagian bantuan peralatan usaha yang berlangsung di gedung tersebut, Rabu (28/12/2022).
Dua unit gedung pelatihan yang ditinjau Parinringi kondisinya serupa. Sarang laba-laba tidak hanya memenuhi rangka atap bangunan, namun juga di sudut-sudit dinding hingga jendela. Ia geleng-geleng memperhatikan itu karena meja dalam ruangan pun berdebu. "Bagaimana mau direhap sementara kebersihan saja tidak diperhatikan," senyum tipis Pj.
Disampaikan, Disnakertras memang mengusulkan permintaan agar gedung tersebut direhap. Sebab, pemandangan yang paling mencolok dari bangunan itu yakni lantainya yang bolong-bolong. Jika tidak ada giat pelatihan, kebersihan ruangan itu tidak diperhatikan. "Tolong lah diperhatikan apalagi daerah kita penerimah adipura," tegas Parinringi.
Untuk diketahui, Parinringi membagikan peralatan kerja kepada kelompok usaha di wilayahnya sebanyak 13 unit. Alat tersebut terbagi atas lima mesin jahit, tiga unit pembuatan roti, pertukangan dan perbengkelan masing-masing satu unit dan dua alat pembuatan kue.
Menyaksikan pemandangan ini, Pj Bupati Kolaka Utara memberikan sindiran keras kepada Disnakertrans. "Kita harus akui kalau Kolaka Utara itu daerah yang subur. Saking suburnya, rumput pun bisa tumbuh di besi (rangka jendela)," sindir Pj Bupati Kolut, Parinringi saat giat pembagian bantuan peralatan usaha yang berlangsung di gedung tersebut, Rabu (28/12/2022).
Dua unit gedung pelatihan yang ditinjau Parinringi kondisinya serupa. Sarang laba-laba tidak hanya memenuhi rangka atap bangunan, namun juga di sudut-sudit dinding hingga jendela. Ia geleng-geleng memperhatikan itu karena meja dalam ruangan pun berdebu. "Bagaimana mau direhap sementara kebersihan saja tidak diperhatikan," senyum tipis Pj.
Disampaikan, Disnakertras memang mengusulkan permintaan agar gedung tersebut direhap. Sebab, pemandangan yang paling mencolok dari bangunan itu yakni lantainya yang bolong-bolong. Jika tidak ada giat pelatihan, kebersihan ruangan itu tidak diperhatikan. "Tolong lah diperhatikan apalagi daerah kita penerimah adipura," tegas Parinringi.
Untuk diketahui, Parinringi membagikan peralatan kerja kepada kelompok usaha di wilayahnya sebanyak 13 unit. Alat tersebut terbagi atas lima mesin jahit, tiga unit pembuatan roti, pertukangan dan perbengkelan masing-masing satu unit dan dua alat pembuatan kue.
(don)