Geger, Puluhan Kerbau Warga di Sarolangun Jambi Mati Mendadak
loading...
A
A
A
SAROLANGUN - Masyarakat Desa Bernai, Kecamatan Sarolangun, Jambi mendadak geger . Pasalnya, puluhan kerbau mereka mati mendadak .
Kematian hewan ternak yang belum diketahui pasti penyebabnya itu menurut warga sudah sering terjadi belakangan ini.
"Kadang ada saja, Kemarin 11 ekor. Kemudian 3 ekor. Mungkin ada sekitar puluhan," kata Abdul salah satu warga Desa Bernai, Selasa (27/12/2022).
Usia hewan ternak warga yang dikabarkan mati mendadak itu pun disebut bervariasi, mulai dari usia anakan hingga tergolong usia dewasa.
Masyarakat pun mengkhawatirkan jenis penyakit yang menyerang puluhan hewan tersebut. Mereka berharap adanya perhatian pemerintah daerah.
Mendengar adanya laporan terkait ternak warga yang mati mendadak, Penjabat Bupati Sarolangun, Henrizal, bersama jajaran Forkompinda langsung bergerak mendatangi lokasi.
Menurut Henrizal, kematian hewan ternak sudah mencapai 50-an ekor. Untuk kondisi tersebut dikatakan Henrizal sudah tidak memungkinkan lagi melakukan upaya pencegahan dan harus mengambil langkah pengobatan.
“Itu wabah penyakit, bakteri jenisnya ngorok dan saya minta segera ditindak lanjuti dan memang ada beberapa ternak yang sempat dipotong,” katanya.
Baca: 12.000 Imam Masjid di Jawa Timur Dapat Uang Kehormatan Rp2,5 Juta Per Orang.
Henrizal mengaku, telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi dan dalam waktu dekat akan melakukan pengobatan.
"Insya Allah besok pagi obatnya datang dan stoknya akan cukup. Petugas juga masih di lokasi untuk melakukan pengobatan. Yang jelas ini lamban dilaporkan, kalau cepat dilaporkan Insya Allah dapat segera ditangani," katanya.
Kematian hewan ternak yang belum diketahui pasti penyebabnya itu menurut warga sudah sering terjadi belakangan ini.
"Kadang ada saja, Kemarin 11 ekor. Kemudian 3 ekor. Mungkin ada sekitar puluhan," kata Abdul salah satu warga Desa Bernai, Selasa (27/12/2022).
Usia hewan ternak warga yang dikabarkan mati mendadak itu pun disebut bervariasi, mulai dari usia anakan hingga tergolong usia dewasa.
Masyarakat pun mengkhawatirkan jenis penyakit yang menyerang puluhan hewan tersebut. Mereka berharap adanya perhatian pemerintah daerah.
Mendengar adanya laporan terkait ternak warga yang mati mendadak, Penjabat Bupati Sarolangun, Henrizal, bersama jajaran Forkompinda langsung bergerak mendatangi lokasi.
Menurut Henrizal, kematian hewan ternak sudah mencapai 50-an ekor. Untuk kondisi tersebut dikatakan Henrizal sudah tidak memungkinkan lagi melakukan upaya pencegahan dan harus mengambil langkah pengobatan.
“Itu wabah penyakit, bakteri jenisnya ngorok dan saya minta segera ditindak lanjuti dan memang ada beberapa ternak yang sempat dipotong,” katanya.
Baca: 12.000 Imam Masjid di Jawa Timur Dapat Uang Kehormatan Rp2,5 Juta Per Orang.
Henrizal mengaku, telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi dan dalam waktu dekat akan melakukan pengobatan.
"Insya Allah besok pagi obatnya datang dan stoknya akan cukup. Petugas juga masih di lokasi untuk melakukan pengobatan. Yang jelas ini lamban dilaporkan, kalau cepat dilaporkan Insya Allah dapat segera ditangani," katanya.
(nag)