Ratusan Wisatawan Terjebak di Pulau Karimunjawa Dievakuasi Naik KM Kelimutu ke Semarang
loading...
A
A
A
SEMARANG - KM Kelimutu mengevakuasi ratusan wisatawan yang terjebak di Pulau Karimunjawa, Jepara, Jateng, Selasa (27/12/2022) malam ini. Selanjutnya kapal milik Pelni ini dijadwalkan sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (28/12/2022) pukul 04.00 WIB.
“Kapal tersebut (Kelimutu) dari Sampit, pukul 19.00 WIB atau 20.00 WIB ini sampai di Karimunjawa dan melakukan evakuasi mengangkut wisatawan itu ke Semarang. Nanti di Semarang ada penyambutan dari Forkopimda Jepara, disiapkan kendaraan (ke Jepara),” kata Direktur Polairud Polda Jateng Kombes Pol Hariadi, Selasa (27/12/2022).
Jumlah wisatawan yang terjebak Karimunjawa akibat cuaca buruk sebanyak 396 orang. Jumlah itu terdiri 361 wisatawan lokal dan 35 wisatawan asing. Wisatawan asing berasal dari Austria 1 orang, Portugal 1 orang, Kanada 2 orang, Hungaria 2 orang, Polandia 5 orang, Belanda 3 orang, Amerika Serikat 7 orang, Prancis 2 orang, Italia 3 orang, Ceko 4 orang dan Jerman 6 orang.
Selain 361 wisatawan, evakuasi ditambah pekerja dan warga setempat. Sehingga jumlah total warga yang dievakuasi, sebut Hariadi, sebanyak 490 orang.
Data itu, sebut Hariadi, berdasar data perkambangan terkini daftar tamu yang mendaftar untuk pulang ke Semarang via PT Pelni. Para tamu itu berasal dari biro atau agen wisata ataupun bukan alias secara mandiri ketika berangkat liburan.
Dit Polairud Polda Jateng menyebut kondisi wisatawan domestik maupun asing dalam keadaan sehat. Estimasi perjalanan Karimunjawa-Tanjung Emas memakan waktu 7 hingga 8 jam perjalanan. Perkiraan sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sekira pukul 04.00 WIB itu melihat situasi dan kondisi cuaca.
Pihak Dit Polairud juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat dan instansi terkait untuk teknis penjemputan di Pelabuhan Tanjung Emas termasuk memberikan pelayanan kesehatan bersama PMI dan Baznas di posko yang sudah disiapkan.
Para wisatawan itu tiba di Karimunjawa pada Kamis pekan lalu. Mereka sedianya hendak pulang ke Jepara pada Sabtu (24/12/2022).
Namun, pada Jumat alias sehari sebelumnya terjadi cuaca buruk mengakibatkan gelombang laut tinggi yang membahayakan pelayaran. Kondisi ini menyebabkan semua kapal penyeberangan lintas Jepara-Karimunjawa tidak beroperasi.
“Kapal tersebut (Kelimutu) dari Sampit, pukul 19.00 WIB atau 20.00 WIB ini sampai di Karimunjawa dan melakukan evakuasi mengangkut wisatawan itu ke Semarang. Nanti di Semarang ada penyambutan dari Forkopimda Jepara, disiapkan kendaraan (ke Jepara),” kata Direktur Polairud Polda Jateng Kombes Pol Hariadi, Selasa (27/12/2022).
Jumlah wisatawan yang terjebak Karimunjawa akibat cuaca buruk sebanyak 396 orang. Jumlah itu terdiri 361 wisatawan lokal dan 35 wisatawan asing. Wisatawan asing berasal dari Austria 1 orang, Portugal 1 orang, Kanada 2 orang, Hungaria 2 orang, Polandia 5 orang, Belanda 3 orang, Amerika Serikat 7 orang, Prancis 2 orang, Italia 3 orang, Ceko 4 orang dan Jerman 6 orang.
Selain 361 wisatawan, evakuasi ditambah pekerja dan warga setempat. Sehingga jumlah total warga yang dievakuasi, sebut Hariadi, sebanyak 490 orang.
Data itu, sebut Hariadi, berdasar data perkambangan terkini daftar tamu yang mendaftar untuk pulang ke Semarang via PT Pelni. Para tamu itu berasal dari biro atau agen wisata ataupun bukan alias secara mandiri ketika berangkat liburan.
Dit Polairud Polda Jateng menyebut kondisi wisatawan domestik maupun asing dalam keadaan sehat. Estimasi perjalanan Karimunjawa-Tanjung Emas memakan waktu 7 hingga 8 jam perjalanan. Perkiraan sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sekira pukul 04.00 WIB itu melihat situasi dan kondisi cuaca.
Pihak Dit Polairud juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat dan instansi terkait untuk teknis penjemputan di Pelabuhan Tanjung Emas termasuk memberikan pelayanan kesehatan bersama PMI dan Baznas di posko yang sudah disiapkan.
Para wisatawan itu tiba di Karimunjawa pada Kamis pekan lalu. Mereka sedianya hendak pulang ke Jepara pada Sabtu (24/12/2022).
Namun, pada Jumat alias sehari sebelumnya terjadi cuaca buruk mengakibatkan gelombang laut tinggi yang membahayakan pelayaran. Kondisi ini menyebabkan semua kapal penyeberangan lintas Jepara-Karimunjawa tidak beroperasi.
(shf)