Pembalakan Liar Marak, Hutan Lindung di Aceh Selatan Kian Terancam
loading...
A
A
A
Wajar saja, pada awal November 2022 lalu, kawanan harimau dilaporkan masuk kepemukiman dan telah memangsa sembilan ekor kambing milik warga, yang lebih menakutkan lagi lokasinya begitu dekat dengan rumah penduduk yang hanya berjarak 15 meter.
“Baru baru ini ada turun harimau ke kampung dan memangsa kambing sebanyak 9 ekor milik Teuku Abdul Lazeb dan Nasuki, ternak warga yang dimakan satwa yang dilindungi itu terjadi pada malam hari,” kata Junaidi selaku Kadus di Desa Seunebok Keuranji.
Dengan adanya kejadian tersebut, kata Junaidi, tentunya membuat masyarakat panik dan ketakutan untuk beraktivitas diluar rumah, karena mengingat jarak kandang kambing dan rumah warga sangat dekat.
Melihat kondisi maraknya pembalakan liar tersebut termasuk serangan satwa yang telah terjadi di pemukiman warga di Desa Seuneubok Keuranji tersebut, HAKA meminta Kepolisian mengusut dalang pelakunya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Selatan AKBP Nova Suryandaru menegaskan, pihaknya akan menindak siapa saja yang melakukan perusakan hutan. Meskipun ia menyadari jika upaya penegakan hukum ini belum jadi solusi terbaik.
“Kedepan kita akan berencana akan melakukan Kerjasama dan diskusi dengan beberapa elemen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama diseputaran kawasan hutan lindung,” ungkapnya.
Nova juga berkomitmen untuk menjaga wilayah lingkungan Kabupaten Aceh Selatan untuk tetap lestari dan terjaga, sehingga terhindar dari kerusakan lingkungan yang tentunya mengakibatkan terjadinya bencana alam.
“Kita tetap berkomitmen dan nanti juga kita akan cek kelapangan kalau memang itu kita temukan, tetap akan kita lakukan tindakan terhadap pelaku perambahan hutan tersebut,” tukasnya.
“Baru baru ini ada turun harimau ke kampung dan memangsa kambing sebanyak 9 ekor milik Teuku Abdul Lazeb dan Nasuki, ternak warga yang dimakan satwa yang dilindungi itu terjadi pada malam hari,” kata Junaidi selaku Kadus di Desa Seunebok Keuranji.
Dengan adanya kejadian tersebut, kata Junaidi, tentunya membuat masyarakat panik dan ketakutan untuk beraktivitas diluar rumah, karena mengingat jarak kandang kambing dan rumah warga sangat dekat.
Melihat kondisi maraknya pembalakan liar tersebut termasuk serangan satwa yang telah terjadi di pemukiman warga di Desa Seuneubok Keuranji tersebut, HAKA meminta Kepolisian mengusut dalang pelakunya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Selatan AKBP Nova Suryandaru menegaskan, pihaknya akan menindak siapa saja yang melakukan perusakan hutan. Meskipun ia menyadari jika upaya penegakan hukum ini belum jadi solusi terbaik.
“Kedepan kita akan berencana akan melakukan Kerjasama dan diskusi dengan beberapa elemen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama diseputaran kawasan hutan lindung,” ungkapnya.
Nova juga berkomitmen untuk menjaga wilayah lingkungan Kabupaten Aceh Selatan untuk tetap lestari dan terjaga, sehingga terhindar dari kerusakan lingkungan yang tentunya mengakibatkan terjadinya bencana alam.
“Kita tetap berkomitmen dan nanti juga kita akan cek kelapangan kalau memang itu kita temukan, tetap akan kita lakukan tindakan terhadap pelaku perambahan hutan tersebut,” tukasnya.
(nic)