BIN Konsolidasikan Pengamanan di Misa Natal di Yogyakarta

JOGJA - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengkonsolidasikan pengamanan Misa Natal Umat Katolik di Yogyakarta. Masyarakat diajak untuk menjaga keharmonisan yang telah terjalin di Kota Gudeg.

Kepala BIN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Brigjen Andry Wibowo mengatakan, pihaknya bersama komunitas dan unsur daerah terus melakukan upaya intelijen untuk memastikan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 berlangsung aman dan lancar.


"Kita terus berkoordinasi dengan seluruh unsur yang ada untuk memastikan kegiatan Natal dan Tahun Baru di DIY berlangsung aman, damai dan harmoni," kata Andry Wibowo, Sabtu (24/12/2022).

Dia juga memantau langsung keamanan di sejumlah gereja, yaitu Gereja Pringgo layan dan Gereja Santo Antonius Padua.

Pihaknya juga terus koordinasi dengan elemen masyarakat guna mendukung upaya pemerintah daerah dan Polri dalam melaksanakan pengamanan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Andry menjelaskan, Gereja Santo Antonius Padua merupakan salah satu tempat ibadat umat Katolik yang selalu ramai dihadiri jemaat saat Misa Natal.


“Gereja ini menjadi salah satu pilihan umat karena lokasinya yang berada di jantung Kota Yogyakarta," ujarnya.

Secara umum Andry mengatakan, kegiatan misa gereja sudah jauh lebih longgar setelah keberhasilan pemerintah dan masyarakat mengatasi Covid-19. Kendati demikian, pihaknya bersama panitia gereja tetap melakukan kesiapan protokol kesehatan guna mendukung kelancaran kegiatan.

"Termasuk soal sistem pengamanannya telah kita persiapkan," ujarnya.

Mantan Kapolres Jakarta Timur ini memastikan seluruh gereja di Yogyakarta akan dihadiri jemaat hingga melebihi kapasitas bangku terpasang.

"Soal pengaturan situasi tentu akan disikapi berbeda-beda oleh masing-masing gereja sesuai kebijakan masing-masing. Namun demikian tetap harus ditekankan aspek ketertiban, keamanan dan kesehatan serta khidmatnya misa Natal," tandasnya.

Beberapa gereja di Yogjakarta, dijelaskan Andry sudah terbuka untuk umat di luar wilayah parokinya.

"Mayoritas juga sudah memberlakukan 100 persen kapasitas gereja," pungkasnya.