Kepala OJK Aceh Dukung Langkah Aminullah Perangi Rentenir
loading...
A
A
A
Terkait peluncuran buku “Ala Aminullah Perangi Rentenir”, ia pun sangat mendukung, dan akan memberikan tanggapan serta apresiasinya di lembar pengantar.
Mendengar respon itu, Aminullah pun mengungkapkan syukur seraya mengapresiasikan OJK atas kontribusinya yang selaras dalam memberantas rentenir.
“Ini adalah harapan warga yang pertama saya serap dan menjadi salah-satu konsen saya bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin sampai saat ini,” ujar Aminullah
Ia menjelaskan, memutuskan mata rantai rentenir dengan membantu memberdayakan usaha masyarakat juga akan berimbas pada menekan angka pengangguran serta kemiskinan di Banda Aceh, dan Aceh secara umumnya.
“Yang pertama itu mereka itu ingin bangkit dengan UMKM dan permodalannya. Mereka butuh solusinya, jangan sampai terjebak rentenir lagi intinya,” kata Aminullah.
Sukses di Bank Aceh Syariah dalam dua periode (2000-2010), menjadi basic Aminullah dalam mendorong dirinya mendirikan LKMS Mahira Muamalah
“Ada 80 persen dari pasar-pasar di Banda Aceh ini, Pasar Aceh, Pasar Ulee Kareng, Pasar Setui dan Pasar Darussalam. Kebanyakan warga ini berurusan dengan rentenir, ini sangat membahayakan,” katanya.
Para Pedagang, katanya, mendapatkan kredit dari rentenir mencapai 80 persen dan kini turun drastis setelah hadir LKMS Mahirah menjadi 14 persen, dan ini telah dilakukan survey awal dan akhir.
“Maka sejak saat saya terpilih, program pertama yang saya lakukan saat itu adalah mendirikan Mahira Muamalah Syariah. Dan berkat izin OJK kita bisa operasikan pada 2018,” tambahnya lagi.
Selain mengandalkan LKMS Mahirah, Wali Kota Aminullah yang juga selaku Ketua Umum MES Aceh ini, bersama para anggotanya turut aktif dalam mengedukasi masyarakat atas bahayanya ‘Bank 47’ itu.
Mendengar respon itu, Aminullah pun mengungkapkan syukur seraya mengapresiasikan OJK atas kontribusinya yang selaras dalam memberantas rentenir.
“Ini adalah harapan warga yang pertama saya serap dan menjadi salah-satu konsen saya bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin sampai saat ini,” ujar Aminullah
Ia menjelaskan, memutuskan mata rantai rentenir dengan membantu memberdayakan usaha masyarakat juga akan berimbas pada menekan angka pengangguran serta kemiskinan di Banda Aceh, dan Aceh secara umumnya.
“Yang pertama itu mereka itu ingin bangkit dengan UMKM dan permodalannya. Mereka butuh solusinya, jangan sampai terjebak rentenir lagi intinya,” kata Aminullah.
Sukses di Bank Aceh Syariah dalam dua periode (2000-2010), menjadi basic Aminullah dalam mendorong dirinya mendirikan LKMS Mahira Muamalah
“Ada 80 persen dari pasar-pasar di Banda Aceh ini, Pasar Aceh, Pasar Ulee Kareng, Pasar Setui dan Pasar Darussalam. Kebanyakan warga ini berurusan dengan rentenir, ini sangat membahayakan,” katanya.
Para Pedagang, katanya, mendapatkan kredit dari rentenir mencapai 80 persen dan kini turun drastis setelah hadir LKMS Mahirah menjadi 14 persen, dan ini telah dilakukan survey awal dan akhir.
“Maka sejak saat saya terpilih, program pertama yang saya lakukan saat itu adalah mendirikan Mahira Muamalah Syariah. Dan berkat izin OJK kita bisa operasikan pada 2018,” tambahnya lagi.
Selain mengandalkan LKMS Mahirah, Wali Kota Aminullah yang juga selaku Ketua Umum MES Aceh ini, bersama para anggotanya turut aktif dalam mengedukasi masyarakat atas bahayanya ‘Bank 47’ itu.