Lantik Pejabat Secara Virtual, Kadis KBB Masih Banyak Warisan Penguasa Lama
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna melantik sebanyak 127 pejabat di lingkungan Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) secara virtual, Jumat (10/7/2020). Pelantikan dilakukan secara virtual dihadiri oleh seluruh pejabat yang memgalami rotasi dan mutasi dengan prosesi simbolis dipusatkan di kantor Bupati Kompleks Pemda KBB.
"Ini pertama kali pelantikan dilakukan secara virtual karena masih dalam suasana COVID-19. Tapi saya pastikan pelantikan sesuai prosedur dan tidak mengurangi substansi," kata Aa Umbara usai pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, dan pejabat pengawas di lingkungan Pemda KBB, Jumat (10/7/2020). (Baca: Pekerja Wisata-Ekraf di Bandung dan Cimahi Terima Paket Sembako)
Aa Umbara menyebutkan, pelantikan ini terdiri dari 2 pejabat pimpinan tinggi pratama, 31 pejabat administrator, dan 94 pejabat pengawas. Penetapan dan pelantikan mereka sudah mendapatkan persetujuan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Menjadi kewenangannya untuk memilih salah satu dari tiga calon pejabat pimpinan tinggi pratama atau eselon II setingkat kepala dinas.
"Selama enam bulan mereka akan dievaluasi gimana kinerjanya, ya kalau tidak bisa bekerja diganti lagi. Jangan ada yang kecewa dengan keputusan ini, karena ASN harus siap ditempatkan dimana saja," tegasnya.
Direktur Eksekutif Sundanedia Digdaya Institute, Moch Galuh Fauzi menyebutkan, pelantikan di tengah pandemi sebagai pertanda keseriusan bupati dalam menyiapkan pembantunya. Mereka harus bisa menerjemahkan Visi AKUR dengan jargonnya KBB Lumpaaat. Itu menjadi pekerjaan tidak mudah mengingat para pejabat KBB mayoritas ialah warisan kepemimpinan terdahulu yang belum bisa keluar dari zona nyaman dan bekerja secara out of the box.
"Sah-sah saja bupati berulang kali merombak formasi, bongkar pasang gerbong, selama mengacu kepada aturan. Yang pasti bupati harus bisa mengubah mindset para pejabat agar tidak lagi bekerja secara biasa-biasa saja," ucapnya. (Baca: New Normal, Layanan BP Jamsostek Melonjak hingga 15 Ribu Orang per Hari)
Dia menilai, pelantikan hari ini tidak terlalu banyak kejutan, wajah lama masih menghiasi formasi ala Bupati Aa Umbara. Namun, meski wajah lama tentu masyarakat berharap semangatnya membara dengan ditopang kepemimpinan yang kuat dengan gaya paternalistik ala bupati. "Pelantikan ini pointnya ialah bupati ingin melahirkan ASN yang bekerja secara upnormal di era new normal dan hal tersebut yang selama ini dinanti oleh masyarakat KBB," imbuhnya.
Beberapa pejabat yang mengalami promosi kenaikan pangkat di antaranya, Sekretaris Dinas Pendidikan Asep Dendih yang menempati jabatan baru sebagai Kepala Dinas Pendidikan yang sebelumnya kosong. Kemudian Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Heru Budi Purnomo yang dilantik menjadi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang ditinggal pensiun oleh pejabat sebelumnya.
"Ini pertama kali pelantikan dilakukan secara virtual karena masih dalam suasana COVID-19. Tapi saya pastikan pelantikan sesuai prosedur dan tidak mengurangi substansi," kata Aa Umbara usai pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator, dan pejabat pengawas di lingkungan Pemda KBB, Jumat (10/7/2020). (Baca: Pekerja Wisata-Ekraf di Bandung dan Cimahi Terima Paket Sembako)
Aa Umbara menyebutkan, pelantikan ini terdiri dari 2 pejabat pimpinan tinggi pratama, 31 pejabat administrator, dan 94 pejabat pengawas. Penetapan dan pelantikan mereka sudah mendapatkan persetujuan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Menjadi kewenangannya untuk memilih salah satu dari tiga calon pejabat pimpinan tinggi pratama atau eselon II setingkat kepala dinas.
"Selama enam bulan mereka akan dievaluasi gimana kinerjanya, ya kalau tidak bisa bekerja diganti lagi. Jangan ada yang kecewa dengan keputusan ini, karena ASN harus siap ditempatkan dimana saja," tegasnya.
Direktur Eksekutif Sundanedia Digdaya Institute, Moch Galuh Fauzi menyebutkan, pelantikan di tengah pandemi sebagai pertanda keseriusan bupati dalam menyiapkan pembantunya. Mereka harus bisa menerjemahkan Visi AKUR dengan jargonnya KBB Lumpaaat. Itu menjadi pekerjaan tidak mudah mengingat para pejabat KBB mayoritas ialah warisan kepemimpinan terdahulu yang belum bisa keluar dari zona nyaman dan bekerja secara out of the box.
"Sah-sah saja bupati berulang kali merombak formasi, bongkar pasang gerbong, selama mengacu kepada aturan. Yang pasti bupati harus bisa mengubah mindset para pejabat agar tidak lagi bekerja secara biasa-biasa saja," ucapnya. (Baca: New Normal, Layanan BP Jamsostek Melonjak hingga 15 Ribu Orang per Hari)
Dia menilai, pelantikan hari ini tidak terlalu banyak kejutan, wajah lama masih menghiasi formasi ala Bupati Aa Umbara. Namun, meski wajah lama tentu masyarakat berharap semangatnya membara dengan ditopang kepemimpinan yang kuat dengan gaya paternalistik ala bupati. "Pelantikan ini pointnya ialah bupati ingin melahirkan ASN yang bekerja secara upnormal di era new normal dan hal tersebut yang selama ini dinanti oleh masyarakat KBB," imbuhnya.
Beberapa pejabat yang mengalami promosi kenaikan pangkat di antaranya, Sekretaris Dinas Pendidikan Asep Dendih yang menempati jabatan baru sebagai Kepala Dinas Pendidikan yang sebelumnya kosong. Kemudian Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Heru Budi Purnomo yang dilantik menjadi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang ditinggal pensiun oleh pejabat sebelumnya.
(don)