Mahapatih Gajah Mada Ingin Menguasai Gurun di Maluku, Ini Penyebabnya

Sabtu, 03 Desember 2022 - 07:14 WIB
loading...
Mahapatih Gajah Mada Ingin Menguasai Gurun di Maluku, Ini Penyebabnya
Mahapatih Gajah Mada berkomitmen dengan Sumpah Palapa yang diucapkan untuk menyatukan Nusantara. Beberapa wilayah yang diucapkan ada kata Gurun di Maluku. Foto/Ist
A A A
MAHAPATIH Majapahit Gajah Mada berkomitmen dengan Sumpah Palapa yang diucapkan untuk menyatukan Nusantara. Beberapa wilayah yang diucapkan Gajah Mada ada kata Gurun.

Para sejarawan lebih melihat nama Gurun ini sebagai Goran atau Gorom, satu kepulauan di timur Pulau Seram, Maluku.



Wilayahnya hanya seluas 91.30 kilometer persegi saja dengan dibagi tiga desa di pulau tersebut. Ketiga desa itu yakni Miran (Miren) di pantai timur, Ondor (Ondur) di barat laut dan Hur di pantai barat daya.

Saat iini Pulau Gurun atau Gorom ini masuk wilayah Kabupaten Seram Timur,

Gajah Mada sampai bersumpah menaklukkan pulau kecil yang ada jauh di timur Majapahit tentu ada sebabnya. Jawabannya tentu satu karena kekayaan sumber daya alamnya.

Tampaknya Gajah Mada sadar betul akan potensi Pulau Gorom di Maluku ini yang terkenal dengan penghasil rempah-rempah.



Dikisahkan pada buku "Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada" dari Sri Wintala Achmad, Gorom berlokasi di sebelah timur Maluku, yang merupakan gugusan pulau-pulau yang menyebar mulai dari ujung timur Pulau Seram hingga Maluku Tenggara, Kei.

Tanahnya subur dengan iklim tropis yang basah berdampak pada kesejahteraan penduduknya. Wilayah ini terkenal dengan persinggahan dan lalu lintas perdagangan dari pulau-pulau lain.

Sebagai daerah dengan penghasil cengkeh, pala, kopra, serta hasil laut, Goron tentu dilirik Gajah Mada.



Pusat-pusat niaga di Gurun merupakan salah satu jaringan perdagangan inter regional yang menghubungkan dengan wilayah lainnya di wilayah Pulau Jawa, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Bahkan ke bagian Asia Tenggara, Kepulauan Maluku sebagai pusat produksi rempah-rempah terutama cengkeh, dan pala pada masanya menjadi tujuan utama pedagang-pedagang Arab dan China.

Sejak berabad-abad lalu, daerah Gurun atau Gorom telah terkenal sebagai surganya rempah-rempah. Akibatnya Majapahit dan hampir seluruh negara dari belahan dunia berebut menduduki wilayah tersebut.

Sejak masa prasejarah, Gurun yang menjadi wilayah strategis dengan sumber daya alamnya tersebut telah menciptakan tatanan global.

Di mana hubungan kultural di antara berbagai bangsa bertemu. Melalui perantara pelayaran dan perdagangan internasional, Gurun dapat menancapkan dasar - dasar relasi kultural, serta menciptakan tatanan baru peradaban manusia yang berdimensi, sosial, ekonomi, budaya, politik, dan bahkan religi.

Pulau Gurun sendiri ditemukan telah lama, buktinya mereka masyarakat Pulau Gurun kala itu telah membangun kontak budaya dengan masyarakat luar jauh sebelum abad Masehi.

Bukti lainnya adalah ditemukannya beberapa data manik-manik yang pada masa silam juga merupakan barang yang diperdagangkan antar negara.

Manik-manik merupakan produk budaya masa prasejarah, utamanya sejak masa bercocok tanam dan masa perundagian yang selevel dengan masa megalitik.

Sehingga boleh dikatakan Pulau Gurun sudah memiliki peradaban yang maju dan menjalin hubungan perdagangan dengan daerah luar seperti Pulau Jawa, bahkan saudagar-saudagar Arab dan China.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3047 seconds (0.1#10.140)