GNIK Gelar Kolaborasi Menuju Indonesia Kompeten 2030

Minggu, 27 November 2022 - 18:31 WIB
loading...
GNIK Gelar Kolaborasi...
Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kolaborasi Menuju Indonesia Kompeten 2030 pada Sabtu, 26 Nopember 2022 bertempat di BPJS Institute Jalan Dedali, Bogor. (Ist)
A A A
BOGOR - Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kolaborasi Menuju Indonesia Kompeten 2030 pada Sabtu, 26 Nopember 2022 bertempat di BPJS Institute Jalan Dedali, Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 300 pimpinan tertinggi (Direktur) bidang Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan terkemuka di Indonesia.

Kegiatan dibuka oleh Direktur Umum & SDM BP Jamsostek, Bapak Abdur Rahman Irsyadi S.S., M.Si sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan. Turut memberikan makna dan konteks tema kegiatan ini, Dewas BP Jamsostek, Bapak Dr. Aditya Warman, MBA sebagai Komite Kode Etik GNIK

Dalam kata sambutan kehormatannya, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Dr. Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si. menyampaikan bahwa meskipun kondisi ketenagakerjaan semakin membaik dengan angka pengangguran menurun ke 5,86%, namun kita masih harus menjawab peluang dalam menyambut puncak bonus demografi 2030.

Menurut Menteri Fauziah, tiga tantangan besar tersebut antara lain, pertama, rendahnya kualitas dan produktivitas angkatan kerja Indonesia ditandai 56% pekerja adalah lulusan SMP ke bawah, besarnya pekerja sektor informal dan masih rendahnya TPAK Perempuan (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan).

Kedua, fenomena teknologi 4.0 yang berdampak besar pada pergeseran kebutuhan akan kompetensi dan keterampilan kerja. "Yang ketiga, instabilitas politik dan perkonomian yang mendorong dunia ke arah krisis pangan dan resesi ekonomi global yang pasti akan kita rasakan dampaknya di Indonesia," kata Fauziah.

Fauziah juga menekankan bahwa perlindungan dan pengakuan terhadap kompetensi sumber daya manusia kita ditunjukkan dengan adanya sertifikasi kompetensi.

Dengan pemahaman yang sama mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi di segala bidang agar kualitas SDM kita terjamin, diakui secara nasional dan internasional.

"Selain itu, sertifikat kompetensi juga memiliki manfaat yaitu sebagai alat untuk memudahkan rekrutmen pegawai, memudahkan penempatan dan penugasan serta memudahkan pengaturan penegmbangan karir dan diklat pegawai," ujar Fauziah.

Sehubungan dengan urgensi sertifikasi bagi tenaga kerja dan pemberi kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI telah menerbitkan Kepmenaker No. 115 Tahun 2022, tentang pemberlakukan wajib sertifikasi kompetensi kerja bagi tenaga kerja bidang manajemen sumber daya manusia dalam rangka menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang manajemen SDM, meningkatkan daya saing tenaga kerja dan membangun hubungan industrial yang harmonis di perusahaan.

Fauziah juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara tersebut, dan berharap agar kolaborasi menuju Indonesia kompeten 2030 ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. "Semoga GNIK dapat terus bertumbuh dan berkembang, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat secara luas," sebutnya.

Dalam kegiatan ini lebih dari 300 Pimpinan Tertinggi (Direktur) MSDM dari berbagai perusahaan multinasional, BUMN dan perusahaan swasta nasional membahas 3 tajuk utama kegiatan dan menghasilkan konsensus penting yang akan menjadi program kerja GNIK periode 2023 sampai 2030.

Ketua Advisory Committee GNIK, Dr Achmad S. Ruky, MBA menyampaikan bahwa Top 300 HR leaders di Indonesia hari ini berkumpul untuk memberikan solusi bagaimana membangun SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, bahwa sudah saatnyalah praktisi MSDM memikirkan lebih dari wilayah tanggjungjawabnya untuk kepentingan bangsa secara luas.

Sementara itu Ketua Steering Committee GNIK, Dr. Ir. Yunus Triyonggo, MM, CAHRI menegaskan kembali peran unik GNIK dalam membangun kolaborasi menuju Indonesia Kompeten 2030 melalui pembentukan ekosistem Talenta Unggul dalam identifikasi, pengembangan, sebagai agen perubahan, dan jembatan antar berbagai pemangku kepentingan; pemerintah, praktisi industri dan akademisi di bidang MSDM

Kontribusi GNIK dalam kegiatan ini dirupakan dalam jajak pendapat mendefinisikan Karakter Kepemimpinan Nasional Periode 2024 – 2029 yang seyogyanya menjadi karakter calon pemimpin Indonesia masa depan dan akan mampu mengantarkan negara ini sebagai negara berkekuatan ekonomi nomer 5 terbesar sesuai analisa salah satu Lembaga riset independen Internasional.

Survey yang diikuti oleh lebih dari 300 HR Top Leaders di Indonesia, menghasilkan simpulan 5 karakter kepemimpinan nasional yang dianggap utama, yaitu : (1) Bervisi Nasional, (2) Berkarakter Kuat, (3) Kepemimpinan unggul, (4) Merespon dengan cepat dan efektif untuk antisipasi perubahan, (5) Komitmen untuk Perkembangan dengan mengerahkan seluruh sumber daya nasional demi kemajuan dan kejayaan Nasional di kancah Internasional.

Baca: Kader Perindo Bali Pimpin Perkumpulan Perempuan Wirausaha Badung.

Dalam kegiatan ini ditetapkan pula Peta Jalan (RoadMap) GNIK sebagai sebuah organisasi dalam menyikapi kesiapan Tenaga Kerja di bidang MSDM khususnya, dan seluruh pemangku kepentingan dalam pencapaian hasil optimal puncak bonus demografi Indonesia di tahun 2030.

Di akhir acara seluruh peserta terdiri dari lebih dari 300 Pimpinan bidang MSDM yang hadir juga menguatkan komitmen berkelanjutan untuk menjadi suri tauladan dalam mendukung usaha sertifikasi kompetensi tenaga kerja khususnya di bidang MSDM sesuai SK Menaker RI 115/ 2022 tentang wajib Sertifikasi bagi Tenaga Kerja bidang Manajemen SDM.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2226 seconds (0.1#10.140)