Tangis Iin Mirna Pecah, 4 Anggota Keluarganya Hilang Tertimbun Reruntuhan Gempa Cianjur
loading...
A
A
A
CIANJUR - Tangis Iin Mirna (51) pecah saat menunggui proses evakuasi korban gempa di reruntuhan bangunan di Cugenang, Cianjur. Dibalik reruntuhan bangunan yang berserakan itu, empat anggota keluarganya hilang tertimbun sejak gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Evakuasi reruntuhan bangunan di Cugenang, Cianjur. Dibalik reruntuhan bangunan itu empat anggota keluarga Iin Mirna hilang tertimbun. Foto/MPI/Bachtiar Rojab
Iin terus meratapi gundukan tanah yang menggunung dan meluluhlantakkan kampung tersebut. Di antara empat anggota keluarganya yang hilang itu, di antaranya termasuk cucu kesayangannya.
"Cucu perempuan baru satu tahun empat bulan, Kadita Adita Chandra namanya," ujar Iin kepada MPI di lokasi, Kamis (24/11/2022).
Isak tangis kian pecah tatkala Iin menyebut siapa saja yang tertimbun. Di tumpukan reruntuhan itu, terdapat empat orang yang merupakan bagian dari keluarga kecilnya.
"Menantu, cucu, besan, kakaknya menantu. Berempat belum ketemu," ungkap Iin diiringi isak tangis parau.
Tak jauh dari tempat Iin berdiri, petugas gabungan TNI-Polri berjibaku menyelamatkan korban yang tertimbun. Suara nyaring cangkul, deru anjing yang menggonggong, serta suara hentakan kaki polisi kerap mengiringi suasana sendu menyayat hati selama proses evakuasi.
Di tengah uraian air mata dan hujan yang kian mengguyur, para petugas setempat kerap memberi sentuhan semangat kepada para keluarga korban termasuk Iin.
Evakuasi reruntuhan bangunan di Cugenang, Cianjur. Dibalik reruntuhan bangunan itu empat anggota keluarga Iin Mirna hilang tertimbun. Foto/MPI/Bachtiar Rojab
Iin terus meratapi gundukan tanah yang menggunung dan meluluhlantakkan kampung tersebut. Di antara empat anggota keluarganya yang hilang itu, di antaranya termasuk cucu kesayangannya.
"Cucu perempuan baru satu tahun empat bulan, Kadita Adita Chandra namanya," ujar Iin kepada MPI di lokasi, Kamis (24/11/2022).
Isak tangis kian pecah tatkala Iin menyebut siapa saja yang tertimbun. Di tumpukan reruntuhan itu, terdapat empat orang yang merupakan bagian dari keluarga kecilnya.
"Menantu, cucu, besan, kakaknya menantu. Berempat belum ketemu," ungkap Iin diiringi isak tangis parau.
Tak jauh dari tempat Iin berdiri, petugas gabungan TNI-Polri berjibaku menyelamatkan korban yang tertimbun. Suara nyaring cangkul, deru anjing yang menggonggong, serta suara hentakan kaki polisi kerap mengiringi suasana sendu menyayat hati selama proses evakuasi.
Di tengah uraian air mata dan hujan yang kian mengguyur, para petugas setempat kerap memberi sentuhan semangat kepada para keluarga korban termasuk Iin.