Pawai Tatung di Batam Bakal Jadi Agenda Pariwisata Internasional Tahunan
loading...
A
A
A
BATAM - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau ( Kepri ) mengevaluasi pergelaran pawai Tatung sebagai agenda pariwisata internasional tahunan untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).
“Kami harus sama-sama mengevaluasi, apa saja yang bisa ditingkatkan. Tujuannya agar nanti kalau masuk ke kalender acara pariwisata Internasional, pawai Tatung ini akan lebih bagus lagi, dan akan mengundang wisman dari berbagai negara,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Kepri Luki Zaiman saat dihubungi di Batam, Senin (14/11/2022).
Sedangkan untuk menjadikan pawai Tatung ini menjadi acara tahunan, pihaknya sudah mulai melakukan pembicaraan dengan pihak penyelenggara.
“Kami setuju untuk hal tersebut. Kami akan diskusikan dengan pihak penyelenggara untuk pelaksanaan di masa yang akan datang. Semoga ini bisa menjadi agenda tahunan dan berskala internasional,” katanya.
Menurutnya, pawai Tatung yang digelar Majelis Agama Buddha Tridharma (Magabutri) Kepri pada Ahad (13/14) kemarin, dapat mendongkrak pariwisata di Kepri melihat antusias warga yang menyaksikan pawai tersebut.
Tidak hanya untuk wisatawan lokal maupun masyarakat setempat, tapi juga wisatawan mancanegara.
Tatung sendiri dikenal sebagai tradisi menusuk badan yang berasal dari Singkawang Kalimantan Barat.
Tatung adalah sebutan bagi dukun Tionghoa yang kerasukan arwah dewa. Dalam pawai tersebut, Tatung memperlihatkan atraksi menusuk-nusuk jarum ke bagian badan mereka.
“Kami harus sama-sama mengevaluasi, apa saja yang bisa ditingkatkan. Tujuannya agar nanti kalau masuk ke kalender acara pariwisata Internasional, pawai Tatung ini akan lebih bagus lagi, dan akan mengundang wisman dari berbagai negara,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Kepri Luki Zaiman saat dihubungi di Batam, Senin (14/11/2022).
Sedangkan untuk menjadikan pawai Tatung ini menjadi acara tahunan, pihaknya sudah mulai melakukan pembicaraan dengan pihak penyelenggara.
“Kami setuju untuk hal tersebut. Kami akan diskusikan dengan pihak penyelenggara untuk pelaksanaan di masa yang akan datang. Semoga ini bisa menjadi agenda tahunan dan berskala internasional,” katanya.
Menurutnya, pawai Tatung yang digelar Majelis Agama Buddha Tridharma (Magabutri) Kepri pada Ahad (13/14) kemarin, dapat mendongkrak pariwisata di Kepri melihat antusias warga yang menyaksikan pawai tersebut.
Tidak hanya untuk wisatawan lokal maupun masyarakat setempat, tapi juga wisatawan mancanegara.
Tatung sendiri dikenal sebagai tradisi menusuk badan yang berasal dari Singkawang Kalimantan Barat.
Tatung adalah sebutan bagi dukun Tionghoa yang kerasukan arwah dewa. Dalam pawai tersebut, Tatung memperlihatkan atraksi menusuk-nusuk jarum ke bagian badan mereka.
(nic)