Takut Tertular Antraks, Kediri Tolak Sapi Asal Blitar

Senin, 15 Desember 2014 - 12:44 WIB
Takut Tertular Antraks, Kediri Tolak Sapi Asal Blitar
Takut Tertular Antraks, Kediri Tolak Sapi Asal Blitar
A A A
KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri tidak menerima sapi dari peternakan wilayah Kabupaten Blitar. Sebagai antisipasi penyebaran wabah penyakit antraks, Dinas Peternakan Kediri juga menghentikan pengiriman sapi dari luar daerah.

"Larangan langsung disampaikan kepada petugas teknis peternakan. Kemudian juga dokter hewan mandiri, Koperasi Unit Desa, insiminator, pengurus kelompok, pedagang ternak, dan para tukang potong hewan," ujar Juru Bicara Pemkab Kediri Haris Setiawan, Senin (15/12/2014).

Selama ini, Kabupaten Kediri menjadi salah satu pasar perdagangan sapi dan ternak lainnya dari wilayah Jawa Tengah dan Blitar.

Sementara, sampel darah 14 ekor bangkai sapi di peternakan sapi perah di Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, dinyatakan positif terjangkit virus antraks.

Sebagai langkah pencegahan, Dinas Peternakan Kabupaten Blitar melarang pemilik peternakan memperdagangkan hasil sapi perah seperti susu dan daging.

"Apalagi, secara geografis Kediri dan Blitar terpaut jarak yang dekat. Karena itu potensinya cukup besar," terang Haris.

Selain pasar, Kabupaten Kediri juga menjadi perlintasan pengiriman sapi antarkota. Karena itu, warga diimbau segera mengadu ketika melihat gejala kematian sapi yang tidak lazim.

"Cara efektif untuk mendeteksi adalah meminta warga melapor bila menemui kasus kematian sapi yang tidak lazim," pungkasnya.

Sementara, wilayah Kabupaten Tulungagung tidak begitu terpengaruh dengan isu penyakt anthraks. Meski secara kewilayahan juga berbatasan langsung dengan Blitar, Kabupaten Tulungagung tetap membebaskan pengiriman sapi dari luar kota.

"Di sini semuanya berjalan normal, termasuk harga daging sapi juga normal," terang Suprapto, warga setempat.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7491 seconds (0.1#10.140)