TGB Zainul Majdi Ajak Santri Terjun Langsung ke Masyarakat

Senin, 24 Oktober 2022 - 14:58 WIB
loading...
TGB Zainul Majdi Ajak Santri Terjun Langsung ke Masyarakat
TGB HM Zainul Majdi menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional yang digelar CSSMoRA di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jatim. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
JOMBANG - Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi mengajak santri untuk terjun ke masyarakat untuk melakukan kerja-kerja keumatan. Hal ini penting untuk menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.

Hal itu disampaikan TGB HM Zainul Majdi menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional, Istighosah dan Doa Bersama yang digelar oleh Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs ( CSSMoRA) di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jatim, Senin (24/10/2022).



Acara tersebut mengusung tema "Aktualisasi Peran Santri dalam Membangun Bangsa Berdaya dan Bermartabat Insani. Selain TGB HM Zainul Majdi, acara tersebut juga dihadiri, Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia, KH Nurhannan dan Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz.

Menurut TGB, santri harus terlibat dalam ruang-ruang publik. Sebab, membangun Indonesia tidak bisa dilakukan sendirian. Apalagi hanya dengan berdiam diri di rumah.



TGB menjelaskan, Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa orang beriman adalah orang yang berinteraksi dengan masyarakat dan umat dan terjun ke ruang publik.

"Dan dia mau bersabar karena di ruang publik banyak sekali cobaan. Itu lebih baik dibanding tidak melakukan apa-apa atau saleh sendirian di rumah," ujarnya.



Lebih jauh TGB mendorong agar santri bisa menyebarkan kebaikan ke masyarakat. Sebab, kebaikan tidak bisa sendirian, tapi harus berkelompok. Untuk itu, yang dibutuhkan adalah jejaring kebaikan yang kuat.

Dulu, untuk menadi alim ulama, harus mencari guru sebanyak-banyaknya. Kemudian akan mendapatkan keberkahan dari majelis ilmu yang ditekuni.

"Hari ini, membangun jejaring kebaikan sangat mudah, sudah ada internet. "Mari ubah kebaikan individual menjadi kebaikan kolektif," katanya.

Dia mengakui ada sebagian pengajaran di ponpes yang kalau dibaca sekilas itu seakan-akan mengajarkan untuk menarik diri ketika ada masalah di tengah tengah masyarakat. Selanjutnya yang paling selamat adalah dengan cara mengasingkan diri.

"Sebenarnya bukan itu yang dituju oleh ungkapan para ulama, karena kalau pemahanan ini dipakai oleh kita, maka pasti peran para santri, umat akan semakin kecil untuk membentuk Indonesia ke depan. Indonesia pasti maju." ujarnya.

"Pertanyannya, maju seperti apa. Anak-anak semua para santri yang akan mengukir masa depan itu Indonesia. Nah mengukir itu artinya ada kerja-kerja keumatan," tandas TGB.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)