Sebulan di Intan Jaya, Ksatria Tengkorak Gass Poll Membuat Keramba, Kebun dan Peternakan Ayam

INTAN JAYA - Sebulan sudah para Ksatria Tengkorak menginjakkan kaki di Intan Jaya, Papua. Segala upaya dilakukan untuk berusaha menampilkan diri sebagai "wakil TNI" di hadapan masyarakat Papua .

Pos Kodim Persiapan, di bawah pimpinan Lettu Inf Abdul Basyir, mendapatkan tugas dari Dansatgas YPR 305/Tengkorak untuk menjadikan Pos-nya sebagai Pangkal Ketahanan Pangan. Dalam 3 bulan pertama, Lettu Basyir dan rekan-rekan harus dapat menyelesaikan pembuatan keramba, pengolahan lahan tidur menjadi kebun jagung sekaligus pembuatan kandang peternakan ayam.

"Tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Dansatgas kepada kami adalah suatu kehormatan. Artinya, Komandan percaya bahwa kami yang berada di Pos Kodim Persiapan (Koper), sanggup untuk melaksanakannya," kata Abdul Basyir.

Pembuatan keramba, pengolahan lahan tidur menjadi kebun dan peternakan ayam merupakan 3 diantara beberapa Program Unggulan Binter Satgas YPR 305/Tengkorak dalam Triwulan pertama di Intan Jaya. "Kami merencanakan dan membagi kegiatan per Triwulan, sehingga kami akan selalu berpacu dengan waktu." Jelas Letkol Inf Ardy, Dansatgas YPR 305/Tengkorak.

Dikatakan Ardy, setelah segala persiapannya selesai, pihaknya akan mengajak masyarakat, Pemerintah Daerah serta seluruh aparat TNI-POLRI di Intan Jaya untuk bersama-sama. Mulai dari pelepasan bibit ikan, penanaman jagung dan peternakan ayam.

"Kami juga sudah pernah berbicara dengan Bapak Osea Sani, tokoh masyarakat Kampung Holomama, bahwa setelah kegiatan di Pos Koper selesai, akan berlanjut untuk mengerjakan bersama di lahan masyarakat. Semua bibit akan disediakan, namun dirawat bersama-sama, kemudian hasilnya untuk masyarakat," sebut Ardy.

Baca: Waspada, Sepekan ke Depan Cuaca Ekstrem Masih Bayangi Jawa Barat.

Tugas adalah suatu kehormatan. Kesempatan menjadi perwakilan dari institusi besar untuk menjalankan tugas suci sebagaimana yang saat ini dimiliki oleh YPR 305/Tengkorak, harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Prajurit tidak boleh sekedar pindah makan dan pindah tidur dari Karawang ke Intan Jaya. Namun, harus jelas dan terasa dampak positif keberadaannya bagi masyarakat.

Menurut Ardy, semuanya tergantung pada niat dan kemauan saja. Diawali dengan Ing Ngarso Sung Tulodo, kemudian Ing Madyo Mangun Karso dan disertai Tut Wuri Handayani, maka semua yang dikerjakan pasti akan diperoleh hasil yang baik.

Baca Juga : Polisi yang Coret Dinding Mapolres Luwu Sarang Korupsi Ternyata Pernah Menjabat Kanit Tipidkor.

Semoga dengan niat yang baik, diikuti oleh kemauan dan kerja keras, segala upaya yang sedang dikerjakan oleh para Ksatria Tengkorak sebagai perwakilan TNI di Intan Jaya akan dapat mewujudkan masyarakat Intan Jaya yang sejahtera dengan kondisi lingkungan yang aman dan kondusif.